Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jazak Yus Afriansyah
Trainer

Author, Coach, Trainer.
Master of Technology Management.

Jangan (lagi) Terjepit di SARAF-P2

Kompas.com - 02/06/2019, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Keringat deras mengucur dari kening sang pembicara. Sambil terus memegang mikrofon, dengan tangan gemetar dia memandang ke salah satu peserta presentasi yang sedang marah dan murka serta menyampaikan keberatan atas guyonan atau candaan yang baru saja dilontarkan oleh sang pembicara.

Peserta tersebut mengatakan dengan emosi tinggi, “Saya sungguh tidak terima dengan banyolan anda. Ini namanya anda telah menghina kami semua, meskipun saya tahu hanya saya dari suku yang Anda sebutkan tadi yang hadir di ruangan ini, saya jelas mewakili suku yang anda hina tadi melalui joke yang barusan anda sampaikan,” kata peserta itu. 

Kemudian dia meneruskan amarahnya dengan mengancam, “Pasti anda akan saya tuntut secara hukum, jika Anda tidak meminta maaf kepada saya dan seluruh suku kami, saya minta anda untuk meminta maaf melalui media massa selama 3 hari 3 malam berturut-turut di surat kabar KOMPAS edisi cetak, termasuk edisi online-nya yaitu di KOMPAS.com.”

Lalu peserta itu terus menegaskan, “Anda sungguh terlalu! Ini sangat terlalu, Anda tega membuat Suku kami jadi bahan banyolan yang tidak lucu ini, presentasi macam apa ini!”

Sang pembicara atau presenter itu sedang mengalami "mimpi buruk" tak bertepi yang selalu ditakuti banyak pembicara publik, namun jarang disadari untuk diantisipasi. Mimpi buruk itu adalah dicela oleh pendengarnya sendiri.

Lantas apa yang salah?

Bukankah candaan, banyolan atau humor adalah sesuatu yang lazim agar presentasi kita berjalan dengan memikat dan tidak garing alias membosankan?

Kisah nyata di atas adalah apa yang saya sebut dengan Petaka akibat Terjepit oleh SARAF-P2. Sejujurnya kami pernah mengangkat isu pada artikel edisi sebelumnya.

Namun sayangnya masih saja kita temukan korban berjatuhan akibat mereka tidak paham SARAF-P2, sehingga kami terpanggil untuk terus berbagi Inspirasi melalui artikel ini, agar tidak ada lagi korban jatuh tersungkur akibat terjepit di SARAF-P2.

Terjepit di SARAF-P2 adalah sebuah ungkapan yang menjelaskan bahwa mereka terjepit atau mengalami masalah hukum serius akibat tidak memperhatikan beberapa kaidah berbicara di depan masyarakat umum.

Mereka sengaja atau tidak sengaja menabrak SARAF P2 yang seharusnya tidak digunakan sebagai topik bercanda, baik bercanda pada forum yang serius maupun bercanda pada kondisi santai, sebut saja acara Talkshow di TV.

Termasuk di sini adalah bergurau atau mungkin sekedar update status atau nge-twit melalui platform Media Sosial, karena kami menganggap Media Sosial sama posisinya sebagaimana khalayak masyarakat yang hadir secara fisik dalam suatu acara.

Ya dia terjepit di SARAF-P2, sebuah saraf super sensitive yang merupakan singkatan dari kumpulan beberapa hal yang sangat tabu dan berbahaya untuk dijadikan humor selama public speaking atau presentasi dilakukan. Dan ini adalah bagian dari High Impressive Presentation Skill.

Pertanyaannya, mengapa SARAF-P2 berbahaya digunakan sebagai guyonan?

Jawabannya adalah, karena pada hakikatnya SARAF-P2 ini merupakan hal-hal sensitif yang berpotensi menimbulkan konflik horizontal. Oleh sebab itu berdasarkan kajian empiris yang kami lakukan, menyimpulkan bahwa SARAF-P2 harus dihindari untuk digunakan sebagai bahan candaan selama anda menyajikan sebuah Presentasi atau berbicara didepan umum.

SARAF-P2 terdiri dari:

S untuk Suku, ya meskipun kita tahu suku-suku tertentu yang ada di Indonesia memiliki kebiasaan khas yang pasti lucu bagi suku yang lain secara umum. Namun jelas topik suku adalah sesuatu yang sangat sensitif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com