Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin, Lakukan ini Supaya Lingkungan Kerja Sehat

Kompas.com - 02/06/2019, 15:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Kesuksesan seorang pemimpin tidak hanya dapat dilihat dari prestasi yang telah diraih dan bagusnya rencana yang dibuat untuk mengembangkan perusahaan yang dikelola saja.

Kualitas lingkungan dan kehidupan karyawan di lokasi kerja juga dapat menjadi indikator keberhasilan seorang atasan.

Suasana yang menyenangkan dan bebas dari perlakuan diskriminasi merupakan hal yang membuat para pekerja menjadi lebih bersemangat dan betah dalam menyelesaikan pekerjaan.

Dengan situasi yang demikian, pastinya perusahaan dapat memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, serta mampu memberikan hasil kerja yang maksimal.

Perlu diketahui bahwa lingkungan kerja yang sehat bisa memberikan pengaruh pada kinerja operasional perusahaan dan juga perkembangannya.

Untuk bisa mendapatkan hasil terbaik, seorang bos perusahaan tentu wajib memiliki gaya kepemimpinan yang baik, sehingga mampu menebarkan aura positif ke seluruh lingkungan kerja.

Apabila Anda adalah seorang pemimpin, ketahui hal-hal penting berikut agar Anda bisa menghadirkan lingkungan kerja yang sehat untuk para karyawan Anda seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Beri Keleluasaan Karyawan untuk Memilih Cara Terbaik Merampungkan Tugasnya

Setiap karyawan pasti memiliki kemampuan dan cara berpikir yang berbeda-beda. Dengan demikian, pastinya mereka juga memiliki cara yang berbeda untuk menyelesaikan tugas yang diamanahkan. 

Beberapa pemimpin mungkin bersikap terlalu kaku, sehingga tidak bisa menerima cara kerja seseorang yang kadang dapat dikatakan unik. Namun, jika dipikirkan lebih bijak, bisa saja metode tersebut adalah yang paling efektif, paling tidak menurut karyawan tersebut. 

Dengan cara seperti itu, kemungkinan hasil yang didapatkan menjadi lebih maksimal dibandingkan ketika mengerjakannya dengan cara lain yang terlalu dipaksakan.

Sebagai pemimpin, selain mengetahui keunggulan dan cara kerja yang efektif bagi para karyawannya, sebisa mungkin berikan tugas sesuai bidang yang paling mereka kuasai. Sehingga Anda bisa memberikan keluwesan bagi mereka untuk bekerja.

2. Menerima Keberagaman

Lingkungan kerja tentunya diisi oleh orang-orang dengan latar belakang, perilaku, dan potensi yang beragam. Dengan perbedaan tersebut, tiap orang pasti memiliki pola pikir tersendiri untuk menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi. 

Setiap orang juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Terkadang, karena kekurangan yang dimiliki oleh seseorang dalam sebuah tim, proses penyelesaian pekerjaan bisa mengalami hambatan. 

Ketika mencari solusi dari masalah yang disebabkan oleh kekurangan seseorang, perlu diingat bahwa seseorang juga memiliki kelebihan yang pasti akan sangat berguna jika diterapkan di bidang yang tepat. 

Untuk menjadi pemimpin yang baik, yang perlu Anda lakukan yaitu menyelesaikan permasalahan yang muncul secara bijaksana. Fokuskan hanya pada upaya penuntasan masalah, dan hindari meletakkan kesalahan pada kelemahan karyawan Anda.

Selain itu, Anda juga dapat melakukan evaluasi agar para karyawan berada di tempat yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Pemimpin Idaman, Anda Termasuk?

3. Gunakan Bahasa Tubuh dan Gestur dengan Tepat

Bahasa tubuh dan gestur merupakan bagian penting dari komunikasi, khususnya yang dilakukan secara langsung. Umumnya, kedua hal tersebut membuat komunikasi menjadi tidak monoton.

Namun, bisa jadi karena salah memilih bahasa atau gerakan tubuh, ada kemungkinan untuk terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi. Bahasa tubuh merupakan bentuk komunikasi nonverbal, dimana tindakan bertukar informasi dilakukan tanpa berbicara.

Metode ini menggunakan tubuh sebagai media untuk menyampaikan pesan. Misalnya menyatakan “tidak” dengan menggelengkan kepala saja. 

Gestur, hampir mirip dengan bahasa tubuh, yang menjadi pembedanya adalah gestur memerlukan komunikasi verbal untuk menggunakannya. Sama-sama bermakna penolakan atau penyangkalan, jika bahasa tubuh hanya perlu menggelengkan kepala, gestur memerlukan penuturnya untuk mengatakan “tidak”. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com