Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nufransa Wira Sakti
Staf Ahli Menkeu

Sept 2016 - Jan 2020: Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan.

Saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak

Indonesia, Negara Layak Investasi dengan Daya Saing yang Tinggi

Kompas.com - 03/06/2019, 06:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MENJELANG libur panjang Idul Fitri, terdapat dua kabar menggembirakan bagi pemerintah Indonesia.

Yang pertama adalah kenaikan peringkat kredit Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stable dari lembaga pemeringkat Standard and Poor (S&P).

Lembaga pemeringkat S&P adalah lembaga independen yang memberikan penilaian seberapa layak utang yang dikeluarkan suatu negara/perusahaan dapat dijadikan investasi.

Selain S&P, Indonesia juga sudah mendapat pemeringkat Baa2/BBB dengan outlook stabil/positif dari empat lembaga lainnya yakni Fitch, JCRA (Japan Credit Rating Agency), R&I (Rating and Investment), dan Moody’s.

Dengan demikian, Indonesia dilihat oleh lembaga pemeringkat internasional sebagai negara yang layak investasi dengan kategori risiko yang rendah. Suatu capaian luar biasa dari tim ekonomi pemerintah Indonesia.

Baca juga: Kado Lebaran, Peringkat Daya Saing dan Kredit RI Naik

Apalagi peringkat S&P kali ini dicapai dengan langsung naik dari BBB-/stable menjadi BBB/stable, tanpa melalui BBB-/positive.

Capaian tersebut langsung di respons positif oleh pasar keuangan. Mata uang rupiah pad Jumatr (31/5/2019) ditutup menguat 0,99 persen di level 14.273.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  ditutup melonjak 1,72 persen pada level 6.209,12. Nilai transaksi perdagangan tercatat Rp10,65 triliun dan terdapat aksi net buy dari investor asing sebesar Rp 1,43triliun, meningkat tajam dari Rp 331,74 miliar pada hari perdagangan sebelumnya.

Terdapat beberapa alasan mengapa S&P menganggap Indonesia layak untuk naik peringkat, Yang pertama bahwa ekonomi Indonesia secara konsisten lebih baik dari negara-negara peers pada tingkat pendapatan yang sama. 

Hal itu tercermin dari prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Pertumbuhan PDB per kapita riil di Indonesia mampu tumbuh 4,1 persen berdasarkan rata-rata tertimbang 10 tahun. Angka ini di atas rata-rata pertumbuhan PDB per kapita riil seluruh dunia yang hanya sekitar 2,2 persen.

Baca juga: Meski Peringkat Naik, Ini Masih Jadi PR Besar Indonesia

Yang kedua, S&P menyatakan bahwa beban utang pemerintah rendah serta didukung kinerja fiskal yang moderat.

Selain beban utang pemerintah relatif ringan, S&P juga memproyeksikan rasio utang pemerintah akan stabil selama beberapa tahun ke depan. Defisit Pemerintah yang turun di tahun 2018, diharapkan tetap stabil dibawah 2,0 persen selama 4 (empat) tahun mendatang.

S&P memerkirakan net general government debt tetap berada di bawah 30 persen dari PDB, yang dapat dilihat dari defisit fiskal dan pertumbuhan nominal PDB yang konsisten.

Yang terakhir, S&P yakin bahwa beban utang luar negeri Indonesia masih aman.

Hal itu dikarenakan di tengah gejolak ekonomi yang penuh ketidakpastian, Indonesia masih sangat menarik bagi Foreign Direct Investment (FDI) serta kuatnya akses Indonesia di pasar keuangan Internasional beberapa tahun belakangan. Ini semuanya menunjukkan bahwa kebijakan fiskal Indonesia sudah pada jalur yang benar dan dikelola secara prudent.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com