Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran, Usaha Penitipan Hewan Laris

Kompas.com - 03/06/2019, 09:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penyedia jasa penitipan hewan peliharaan mengantongi omzet berlipat saat liburan Lebaran ini. Bahkan sebagian penitipan hewan itu harus menolak konsumen karena tempatnya sudah penuh.

Momen libur hari raya Idul Fitri banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur. Mereka yang memiliki hewan peliharaan harus menitipkannya agar hidup hewan kesayangan tidak sampai terlantar.

Sebelum berangkat berlibur, sang pemilik hewan peliharaan mulai berburu tempat penitipan hewan. Alhasil, tempat penitipan hewan mulai kebanjiran pelanggan.

Agnes Maria, pemilik Dog Hotel SBY mengamini hal tersebut. "Sejak seminggu lalu kami sudah full booked," katanya pada Kontan.

Baca juga: Bermodal Rp 50.000, Omzet Karyani Kini Setara Pendapatan Anggota DPR

Penitipan hewan milik Agnes dapat menampung sekitar 60 ekor anjing. Dia hanya menerima anjing berukuran kecil sampai sedang.

Menurut Agnes, para pemilik anjing mulai mengantarkan hewan peliharaannya pada Kamis (30/5/2019). Rata-rata sang pemilik anjing menitipkannya selama satu sampai dua minggu.

Mengenai tarif, Agnes mematoknya mulai dari Rp 65.000 sampai Rp 85.000 per ekor. Para pelanggan yang menitipkan klangenannya berasal dari Mojokerto, Pandaan, Tulungagung, dan Surabaya.

Sementara Billy Wiyosanto pemilik Yopetoys asal Yogyakarta mengaku, pihaknya baru menerima 17 orang pelanggan. Rata-rata konsumennya adalah mahasiswa yang tinggal di Yogyakarta.

"Pelanggan biasanya baru pesan kandang pada Minggu (1/6/2019)," katanya.

Kebanyakan, pelanggan menitipkan hewan peliharaannya selama satu bulan.  Tempat penitipan hewan milik Billy dapat menampung sekitar 50 hewan peliharaan.

Billy hanya menerima penitipan sugar glider, hamster, dan landak mini .

Untuk tarifnya, Billy mematoknya mulai dari Rp 9.000 sampai Rp 11.000 per hari.

Adu fasilitas

Usaha penitipan hewan peliharaan jadi bisnis yang cukup menjanjikan untuk masyarakat. Alhasil, banyak pemain baru yang bermunculan, membuat persaingan menjadi semakin ketat.

Agar usahanya dapat bersaing, Agnes telah memasang strategi. "Saya tidak menaikkan tarif agar konsumen tidak kabur," ucapnya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com