Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Penumpang Merasa 'Dikibuli' Lion Air saat Mudik, Ini Kronologinya

Kompas.com - 03/06/2019, 14:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang staf khusus Gubernur DKI Jakarta bernama Muhammad Chozin Amirullah merasa dibohongi oleh Lion Air saat dirinya hendak bertolak ke Bangka Belitung. Pasalnya, Chozin sampai tidak bisa terbang karena kursinya telah diisi penumpang lain.

Kejadian tak mengenakkan itu dibagikan Chozin pada akun Facebook miliknya. Cerita Chozin pun viral di media sosial.

Chozin menceritakan, kejadian bermula saat dia datang ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta tanggal 2 Juni 2019 untuk keperluan check-in lebih awal. Ini mengingat antrean yang panjang menjelang Lebaran.

Saat Chozin sudah sampai di counter check-in pada pukul 09.20 WIB, Chozin terkejut kursi maskapai yang dipilihnya sudah terisi penuh. Petugas pun mengatakan kepadanya bahwa Chozin tidak melakukan check-in secara online.

Baca juga: Soal Tiket Jakarta-Pekanbaru Tembus Rp 6,6 Juta, Ini Kata Lion Air

"Kita check-in belum terlambat tapi dinyatakan kursi sudah penuh karena tidak online check-in. Yang lain mungkin terima begitu saja. Tapi saya tahu web check-in itu bukan kewajiban melainkan opsional. Kalau tidak terlambat check-in bisa di bandaranya," kata Muhammad Chozin Amirullah saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/6/2019).

Dari situ, Chozin beranggapan kursi yang telah dipesannya dijual ke penumpang lain karena disinyalir telat check-in.

"Lalu, dia (petugas Lion Air) enggak bisa input, dia bilang kursi sudah penuh, bukan terlambat. Enggak salah kalau saya berasumsi kursi itu dijual lagi ke penumpang lain," terang Chozin.

Akhirnya, Chozin pun mengajukan keluhan kepada petugas maskapai. Setelah itu, Chozin diarahkan untuk menuju customer service.

Baca juga: Mulai 29 Mei, Lion Air Layani Penerbangan di Bandara Baru Yogyakarta

"Saya sampaikan, 'Mas, counter customer service antriannya panjang begitu. Kalau saya ke sana sekarang, saya harus melalui antrian panjang lagi. Begitu sampai dapat giliran di counter pasti mereka akan bilang kalau saya terlambat dan sekarang pesawat sudah boarding. Bolehkah saya diantar untuk bisa langsung bertemu manajemennya tanpa harus antri dulu?'," terang Chozin.

Namun, petugas maskapai tidak bisa mengantarnya. Singkat cerita, akhirnya Chozin hanya bisa diantarkan ke customer service, tidak bisa menemui manager maupun supervisor maskapai Lion Air.

Chozin pun harus kembali mengantre panjang hingga pesawat siap berangkat.

Setelah sampai di counter customer service, Chozin menceritakan kejadian yang dialaminya secara runut. Namun, jawaban petugas tersebut masih sama, yaitu terlambat check-in.

Baca juga: Dituding Tinggalkan Kargo Jenazah, Ini Klarifikasi Lion Air

"Di counter 26 ditolak dengan alasan tidak melalui web check-in, di customer service ditolak dengan alasan terlambat check-in," kata Chozin.

Chozin pun akhirnya diantar ke counter 15 untuk menemui supervisor Lion Air. Lagi-lagi, jawaban yang diutarakan sama, yaitu Chozin dianggap terlambat check-in.

"Saya enggak tahu itu supervisor apa bukan, ya. Tapi customer service itu bilang atasannya," ungkap Chozin.

Baca juga: Lion Air Group Siapkan 20.150 Kursi Penerbangan Tambahan untuk Lebaran, Catat Rutenya

Akibatnya, Chozin pun mengganti pemberangkatannya dengan maskapai lain di hari yang sama dengan harga sekitar Rp 5 juta. Chozin juga mengakui dirinya tidak akan menggunakan maskapai Lion Air hingga manajemennya diperbaiki.

"Saya enggak salah, menurut saya memang harus dibenahi. Saya sudah tobat, saya sudah tidak mau memakai lagi kalau manajemennya belum diperbaiki," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com