Terakhir, Sarwo mengaku realisasi pemanfaatan lahan rawa tidak dapat lepas dari faktor sumber daya manusia (SDM).
Menurutnya, masih banyak petani di Indonesia yang belum karib dengan sistem bertani di lahan rawa, begitu juga dengan pemahaman tentang irigasinya.
"Dengan sosialisasi secara gencar, pemerintah menggandeng Gapoktan untuk melakukan kegiatan pertanian di lahan rawa," terang Sarwo.
Sebagai informasi, Kementan saat ini tengah gencar mendorong petani memanfaatkan lahan rawa melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) sejak Desember 2018.
Dengan target 400.000 hektar (ha) pada tahun ini, Kementan tengah berfokus pada tiga provinsi (Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan).
Lahan rawa di tiga provinsi sudah bisa dimanfaatkan oleh petani.
"Memang terdengar sulit. Namun dengan adanya teknologi seperti saat ini, bertani di lahan rawa bukanlah sebuah hal yang mustahil," tutup Sarwo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.