Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Lion Air soal Penumpang yang Merasa Dikibuli

Kompas.com - 04/06/2019, 11:33 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Lion Air Group mengatakan bakal melakukan langkah investigasi terkait adanya penumpang yang tidak bisa berangkat meskipun sudah memesan tiket penerbangan.

Kejadian itu dialami seorang staf khusus Gubernur DKI Jakarta bernama Muhammad Chozin Amirullah yang hendak bertolak ke Bangka Belitung pada Minggu (2/6/2019). Ia tidak bisa terbang karena kursinya telah diisi penumpang lain.

"Saat ini kami sedang melangsungkan penyidikan dan investigasi atas apa yang terjadi di penerbangan JT-616 pada 2 Juni 2019 sebagaimana informasi yang beredar," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, Selasa (4/6/2019).

Baca juga: Viral Penumpang Merasa Dikibuli Lion Air saat Mudik, Ini Kronologinya

Danang menuturkan, pihaknya berterima kasih atas informasi berupa keluhan yang disampaikan penumpang dalam kejadian ini. Selain itu, Lion Air Group juga meminta maaf atas kejadian yang dialami calon penumpangnya.

"Serta mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh salah satu penumpang. Lion Air berupaya dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan senantiasa mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan (safety first)," tuturnya.

"Lion Air menyatakan, patuh dan menjalankan kebijakan regulator dan standar prosedur operasi perusahaan serta ketentuan internasional," imbuh Danang.

Baca juga: Cerita Staf Khusus Gubernur Pemprov DKI yang Ketinggalan Pesawat Lion Air

Dia menjelaskan, pihaknya pada penerbangan JT-616 sudah dipersiapkan mulai dari unit kerja pengendali operasional penerbangan, penanganan pelaporan (check-in) penumpang, unit pemberangkatan penumpang, teknisi, awak pesawat dan pesawat serta hal lainnya agar pesawat dapat diberangkatkan tepat waktu.

Lion Air JT-616 berangkat tepat waktu pukul 10.00 WIB dan mendarat di Pangkalpinang pada 11.10 WIB. Lion Air mengoperasikan Boeing 737-800 NG registrasi PK-LKW, pesawat memiliki kapasitas 189 kursi kelas ekonomi.

"Dalam penerbangan ini, Lion Air membawa tujuh awak pesawat serta 180 penumpang dewasa (adult), delapan penumpang kategori anak-anak (child) dan dua bayi (infant). Menurut data reservasi (pembukuan), penerbangan JT-616 akan membawa 181 penumpang dewasa," jelasnya.

Baca juga: Soal Penumpang Merasa Dikibuli Lion Air, Ini Kata Menhub

Sebelumnya diberitakan, penumpang bernama Muhammad Chozin Amirullah merasa dibohongi oleh Lion Air saat dirinya hendak bertolak ke Bangka Belitung. Pasalnya, Chozin sampai tidak bisa terbang karena kursinya telah diisi penumpang lain.

Kejadian tak mengenakkan itu dibagikan Chozin pada akun Facebook miliknya. Cerita Chozin pun viral di media sosial.

Baca juga: JEO-Mudik Lebaran, Pulang Menjemput Keajaiban Maaf...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com