Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

H-1 Lebaran, 23.000 Kendaraan Belum Menyeberang ke Sumatera

Kompas.com - 04/06/2019, 14:41 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut, masih ada ribuan kendaraan yang belum mudik atau menyeberang ke Pulau Sumatera dari Pulau Jawa hingga H-1 Lebaran 2019 atau Selasa (4/6/2019).

Jumlah ini adalah akumulasi dari kendaraan roda dua dan roda empat.

"Perhitungan kita kemarin, hari terakhir mudik, hari ini, dari Jawa ada potensi sekitar 10 ribu roda empat dan 13 roda dua yang belum mudik ke Sumatera," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi di Posko Nasional Terpadu Angkuta Lebaran, Jakarta.

Budi mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan terkait penanganan arus balik mudik nanti dari Sumatera ke Jawa melalui pelabuhan Merak-Bakauheni. Ini dilakukan supaya tidak terjadi kepadatan kendaraan yang mengantre di kedua pelabuhan.

Baca juga: Kemenhub: Tidak Terjadi Puncak Kepadatan Ekstrem di Pelabuhan Merak

"Terkait rencana penanganan kembali dari Sumatera-Jawa memang agak spesifik, karena kita waktu saat mudik sangat panjang dan kita sempat kedodoran pada saat awal puncak arus penyeberangan. Ternyata agak berbeda dengan rencana kita (prediksi)," ujarnya.

Dia menambahkan, puncak arus mudik lewat penyeberangan di pelabuhan sebelumnya berlangsung pada H-6 Lebaran atau pada Kamis (30/5/2019) lalu. Ini ditandai dengan ribuan pemudik baik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

"Kalau untuk keberangkatan puncaknya sudah kita lihat memang sekitar H-6 atau 30 Mei. Itu pejalan kaki 19.000, penumpang dalam kendaraan sekitar 130.000, dan roda dua sekitar 11.763 unit," sebutnya.

"Dengan prediksi yang saya katakan tadi, jadi kita ada rencana pengaturan untuk kembalinya (saat arus balik). Agar tidak terjadi antrean seperti terjadi 30 Mei," tambahnya.

Baca juga: Ganjil-Genap di Merak-Bakauheni Dicabut, Ini Penjelasan Kemenhub

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono menyebutkan hingga H-2 Lebaran tidak terjadi puncak mudik yang ekstrem seperti tahun sebelumnnya di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, Jawa Barat.

“Peningkatan memang terjadi dibanding hari-hari normal, tapi kita sangat mensyukuri hingga saat ini tidak ada puncak yang ekstrem yang pernah terjadi beberapa tahun yang lalu. Dengan demikian, kapasitas yang tersedia di lintasan Merak-Bakauheni ini relatif dalam situasi terkendali,” kata Djoko, Senin (3/6/2019).

Djoko mengatakan, sesuai prediksi memang terjadi peningkatan arus penumpang maupun kendaraan di pelabuhan penyeberangan Merak namun kondisinya tetap terkendali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com