Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran, Konsumsi Elpiji di Garut Alami Peningkatan Hingga 12 Persen

Kompas.com - 05/06/2019, 09:12 WIB
Ari Maulana Karang,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Konsumsi bahan bakar elpiji (LPG), khususnya elpiji bersubsidi gas 3 kilogram di Garut, menjelang Hari Raya Idul Fitri mengalami kenaikan hingga 12 persen.

Dewi Sri Utami, Unit Manager Communication dan CSR Pertamina MOR III Selasa (4/6/2019) malam menyampaikan, dari hasil pemantauan langsung ke semua agen dan pangkalan elpiji di wilayah Kabupaten Garut pada Selasa, ada peningkatan konsumsi elpiji antara 9 hingga 12 persen.

"Tadi Branch Manager Jawa Barat Sylbia Grace yang langsung memantau agen dan pangkalan yang ada di Garut satu persatu bersama tim Satgas Pertamina Siaga," jelas Dewi.

Baca juga: Awal Ramadhan, Pertamina Siapkan 8 Juta Tabung Elpiji 3 Kg Per Hari

Menurut Dewi, pengecekan dilakukan untuk memastikan agen dan pangkalan siaga di wilayah Garut dan Tasikmalaya tetap beroperasi memenuhi kebutuhan masyarakat dan pemudik akan elpiji.

"Di Garut saja, ada 30 agen dan 150 pangkalan, semuanya siaga, SPBU pun yang jumlahnya 19 disiagakan," jelas Dewi.

Dewi menuturkan, peningkatan konsumsi gas elpiji menjelang hari raya Idul Fitri, terjadi karena adanya aktivitas masyarakat di dapur yang tinggi untuk menyiapkan menu makanan yang akan dihidangkan saat Lebaran.

Baca juga: Jelang Puasa, Berapa Banyak Stok BBM dan Elpiji?

Dari hasil pemantauan Pertamina, dengan kesiagaan agen, pangkalan hingga SPBU untuk menyediakan gas elpiji. Masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan gas elpiji dan harganya sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

"Sesuai Peraturan Bupati, Garut dibagi 3 zona, yaitu zona Garut Kota dan sekitarnya dengan HET Rp 16 ribu, zona dengan jarak 60-90 kilometer dengan HET Rp 16.500 dan zona Garut Selatan dengan HET Rp 17 ribu," kata Dewi.

Peningkatan konsumsi gas elpiji jelang Idul Fitri, menurut Dewi, terjadi hampir di sekua daerah yang ada di wilayah Marketing Operation Region III yanh mencakup daerah Banten, Jawa Barat dan DKI.

"Kalau untuk wilayah Banten, Jawa Barat dan DKI, peningkatannya mencapai 4 persen dari konsumsi nornal," kata Dewi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com