Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Optimistis Iklim Investasi akan Membaik Usai Pemilu

Kompas.com - 05/06/2019, 17:31 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap ekonomi Indonesia akan membaik pasca penyelenggaraan Pemilihan (Pemilu) 2019, termasuk di sektor investasi.

Iklim investasi pada kuartal II/2019 juga diharapkan membaik sembari tetap mewaspadai kondisi global dan terus berfokus pada sisi korporasi yang banyak mendapatkan tekanan dari global.

"Tentu kita juga waspada dari sisi korporasi, karena mereka dapat tekanan yang banyak, tekanan global. Apakah itu export oriented maupun sentimen investasi," kata Sri Mulyani di rumah dinasnya, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019).

Baca juga: Usai Lebaran, Sri Mulyani Yakin Laju Ekonomi Lebih Baik

Menkeu mengungkapkan, meskipun peringkat utang dari Standard & Poor's (S&P) meningkat, kemudahan berusaha, dan indeks daya saing juga membaik, namun Indonesia harus tetap waspada. Sebab, saat ini Indonesia pun berhadapan dengan ketidakpastian global.

Faktor-faktor semacam inilah yang membuat para investor menahan diri.

"Kita berharap investasi bisa meningkat sesudah kuartal II, dipicu kepastian (usai Pemilu)," ujarnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Open House Momentum untuk Silaturahmi

Dia menjelaskan, pemerintahan berkomitmen untuk terus melakukan reformasi dan menyelesaikan persoalan yang selama ini menjadi perhatian banyak pihak. Tak terkecuali dari para investor.

"Komitmen Presiden Jokowi untuk teruskan reformasi. Untuk meng-adress isu-isu yang selama ini jadi concern investor. Mengenai produktivitas, kita usahakan sumber daya manusia (SDM) semakin banyak alokasi training. Jadi betul-betul SDM yang bisa labour regulation bisa jadi salah satu di-adress dan concern iklim investasi keseluruhan. Stabilitas makro salah satu andalan kita kelola," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com