Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Marga: Pengguna Tol Trans-Jawa Meningkat 226 Persen

Kompas.com - 08/06/2019, 06:07 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

CIKAMPEK, KOMPAS.com - Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Irra Susiyanti, mengatakan pengguna jalan Tol Trans-Jawa melalui Gerbang (GT) Kalikangkung Batang-Semarang meningkat sebesar 226 persen dibandingkan hari biasa.

"PT Jasamarga Semarang Batang (JSB),anak usaha Jasa Marga yang mengoperasikan Jalan Tol Batang-Semarang mencatat volume lalu lintas yang masuk ke Jawa Tengah adalah sebanyak total 79.271 kendaraan. Angka ini meningkat sangat signifikan, yaitu sebesar 226 persen dari Lalulintas Harian Rata-Rata (LHR) normal sebesar 24.352 kendaraan," kata Irra dalam keterangannya, Jumat (7/6/2019).

Irra munuturkan, jumlah kendaraan yang melintas lewat Trans-Jawa via Gerbang (GT) Kalikangkung Batang bervariasi selama masa waktu tersebut. 

Baca juga: Hindari Kemacetan saat Arus Balik, Menhub Minta Gerbang Tol Palimanan Dihilangkan

Rinciannya pada H-1 sebanyak 33.819 kendaraan atau naik 189 persen dari LHR normal 11.699 kendaraan dan H+2 sebanyak 45.452 kendaraan atau naik 259 persen dari LHR normal 12.653 kendaraan.

"Tingginya antusiasme pemudik untuk melewati Jalan Tol Trans-Jawa terlihat dari meningkatnya volume lalu lintas di GT Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang yang merupakan GT barrier (utama) di Jawa Tengah," tuturnya.

Dia menjelaskan, pada H+1 Lebaran, lalu lintas arus balik sudah terlihat di GT Kalikangkung dengan jumlah kendaraan yang prediksi mencapai 47.644 kendaraan. Jumlah ini naik 174 persen dibandingkan LHR normal sebanyak 17.376 kendaraan.

Selain itu, sejak pukul 14.05 WIB hari ini, rekayasa lalu lintas berupa one way telah diberlakukan mulai Km 414 GT Kalikangkung hingga Km 70 GT Cikampek Utama.

"PT JSB saat ini mengoperasikan 16 dari total 19 Gardu Operasi arah Jakarta yang ada di GT Kalikangkung yang saat ini telah memenuhi kapasitas transaksi pengguna jalan dengan maksimal," sebutnya.

Karena itu, Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan yang melakukan perjalanan jauh Jalan Tol Trans Jawa untuk memastikan kondisi pengendara dan kendaraan dalam keadaan prima, serta mengisi penuh bahan bakar kendaraan.

"Serta pastikan kecukupan saldo uang elektronik dengan melakukan isi ulang (top up) sebelum memasuki jalan tol," sebutnya.

Guna mengantisipasi kemacetan di jalan tol, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menentukan langkah antisipasi.

Selain contraflow dan one way, Kemenhub juga meminta PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk meniadakan atau menonaktifkan sementara Gerbang Tol Palimanan saat masa arus balik Lebaran.

Baca juga: JEO-Mudik Lebaran, Pulang Menjemput Keajaiban Maaf...

"Sejak kemarin saya merekomendasikan gerbang Palimanan itu ditiadakan, tetapi sampai sekarang belum," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ketika meninjau di Gerbang Tol (GT) Cikampek, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Jumat (7/6/2019).

Ini salah satu langkah untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan di gerbang tol. Gerbang Tol Palimanan sendiri berada dalam ruas Tol Cikopo-Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com