Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Unit Pengelola Jasa Alsintan Kebanjiran Order pada Musim Panen Raya

Kompas.com - 08/06/2019, 07:59 WIB
Alek Kurniawan,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengelolaan alat mesin pertanian (Alsintan) yang baik akan menguntungkan para petani. Hal tersebut bahkan sudah terbukti pada musim panen tahun ini.

Sejumlah Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) menanggok berkah pada musim panen kali ini. Pasalnya, jumlah pengguna jasa Alsintan meningkat tajam.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, Alsintan yang dikelola dengan baik akan memberi penghasilan tambahan bagi petani.

"Alsintan yang dikelola UPJA di sejumlah daerah sudah banyak yang berhasil. Ada salah satu UPJA yang mengelola Alsintan kurun dua bulan bisa mendapatkan hasil Rp 46 juta," ujar Sarwo Edhy dalam siaran tertulis, Jumat (7/6).

Sarwo Edhy menambahkan, Alsintan yang dikelola dengan baik bukan hanya mendorong indeks pertanaman (IP) petani dari yang semula dua kali per tahun menjadi tiga kali per tahun, tetapi juga meningkatkan produktivitas tanaman.

"Apabila Alsintan bisa dikelola dengan baik akan memberi penghasilan tambahan bagi kelompok tani," kata Sarwo Edhy.

Salah satunya adalah UPJA Taju Jawa di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan,  Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Pada musim panen tahun ini, ia melanjutkan, UPJA Taju Jawa kebanjiran order.

Pemerintah akan memberikan insentif berupa saprodi, bibit, pupuk subsidi, hingga alat mesin pertanian (alsintan) bagi pemilik lahan yang bisa mempertahankan lahan miliknya dari alih fungsi lahanDok. Kementerian Pertanian RI Pemerintah akan memberikan insentif berupa saprodi, bibit, pupuk subsidi, hingga alat mesin pertanian (alsintan) bagi pemilik lahan yang bisa mempertahankan lahan miliknya dari alih fungsi lahan

Menghasilkan puluhan juta

“Musim panen raya padi sejak awal Maret 2019 menjadi berkah bagi kami. Petani yang sewa combine harvester cukup banyak. Hasilnya lumayan, bisa menjadi berkah jelang Ramadhan tahun ini dan sebagai bekal Lebaran nanti,” papar Direktur UPJA Taju Jawa Didik Purwadi Nugroho.

Dari kegiatan penyewaan combine harvester,  UPJA Taju Jawa mampu mendapatkan penghasilan kotor sebesar Rp 45 juta - 50 juta per musim panen.

Asal tahu saja, UPJA Taju Jawa sejak 2012 menyewakan Alsintan seperti traktor, rice transplanter, dan combine harvester kepada para petani di desa tersebut.

Sewa Alsintan yang dilakukan UPJA Taju Jawa diarahkan kepada petani kecil yang lahannya tak luas.

“Jadi, kami sewakan Alsintan ke petani dengan telaten mulai dari luas lahan 1.700 - 2.200 meter persegi. Selain itu, kami juga lakukan untuk membantu sekaligus mengenalkan mekanisasi pertanian ke petani,” ujar Didik.

UPJA Taju Jawa fokus untuk menyediakan Alsintan kepada petani di desanya, barulah setelah itu menyewakan combine harvester ke daerah lain, seperti ke petani Kabupaten Bantul.

“Jadi, setiap musim (3-4 bulan sekali) kami bisa maksimalkan sewa Alsintan ke petani. Saat ini selain combine harvester, sejumlah petani di Prambanan dalam waktu yang sama banyak juga yang menyewa traktor dan alat tanam (rice transplanter),” jelas Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com