Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Perang Dagang, Impor China Anjlok

Kompas.com - 10/06/2019, 16:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Bloomberg

HONG KONG, KOMPAS.com - Impor China dilaporkan anjlok pada Mei 2019. Peningkatan ekspor secara mengejutkan sayangnya tidak mampu mengikis kekhawatiran perang dagang AS dengan China akan kian memanas dan menghancurkan ekonomi global.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (10/6/2019), berdasarkan laporan badan bea dan cukai, impor China merosot 8,5 persen pada Mei 2019 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, ekspor tercatat naik 1,1 persen dan pengiriman ke AS ambrol selama dua bulan berturut-turut.

Anjloknya impor menegaskan pelemahan ekonomi domestik China, sementara peningkatan ekspor diyakini hanya sementara. Sebab, kenaikan ekspor banyak disebabkan pengiriman manufaktur yang dilakukan sebelum ancaman tarif baru dari AS.

Baca juga: Perang Dagang Bikin Modal Rp 208,1 Triliun Kabur dari Negara Berkembang

Kondisi impor China yang melemah tersebut mengkhawatirkan bagi perekonomian global.

"Kami mengekspektasikan pertumbuhan ekspor tetap positif pada Juni 2019, kemungkinan ditopang berlanjutnya pengiriman lebih awal produk China ke AS (sebelum pengenaan tarif baru). Beijing kemungkinan bakal mengambil langkah stimulus untuk menstabilkan pasar keuangan dan pertumbuhan," ujar Lu Ting, kepala ekonom China di Nomura Holdings Inc.

Impor sejumlah komoditas dilaporkan anjlok. Volume impor kacang kedelai anjlok 12,2 persen, pun impor produk baja dan tembaga merosot.

Sementara itu, impor produk migas dan batu bara dilaporkan meningkat.

Baca juga: Perang Dagang Makin Panas, China Salahkan AS

"Pertumbuhan impor menurun sejalan dengan ekonomi domestik yang melambat dan prospek memburuknya perang dagang," ungkap Xia Le, ekonom Asia di Banco Bilbao Vizcaya Argentaria SA.

Lu menuturkan, ekspor China akan anjlok pada kuartal III 2019 ketika tarif baru terhadap impor produk China senilai 300 miliar dollar AS diterapkan oleh pemerintah Presiden Donald Trump. Perwakilan Perdagangan AS mulai meninjau penerapan tarif sebesar 25 persen terhadap produk dari China pada bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com