Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagihan Kartu Kredit Membengkak Usai Lebaran? Begini Cara Kelolanya

Kompas.com - 11/06/2019, 09:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim libur Lebaran telah usai. Saatnya kembali menjalani rutinitas seperti semula Termasuk menata kembali keuangan.

Tanpa disadari, Anda bisa menjadi sangat boros saat Lebaran, membeli baju untuk keluarga, memberi "dalam tempel", belanja oleh-oleh saat mudik, hingga makan-makan dengan keluarga besar.

Tahu-tahu, saldo kian menipis. Tunjangan hari raya pun habis. Kartu kredit pun entah sudah berapa kali digesek. Ternyata, banyak pengeluaran tak terduga yang dikeluarkan jelang Lebaran dan saat mudik.

Bagaimana jika saldo kosong, sementara utang kartu kredit sudah menanti untuk dibayar?

Dalam blognya, pritaghozie.com, perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie menyampaikan setidaknya ada tujuh cara mengelola utang pasca Lebaran.

1. Evaluasi alasan berutang.

Coba Anda evaluasi lagi alasan berutang kartu kredit atau utang lainnya saat Ramadhan dan Lebaran. Jika penyebabnya karena terlalu banyak pengeluaran konsumtif, artinya harus puasa belanja dulu hingga dua bulan ke depan

2. Buat daftar utang yang jatuh tempo

Susunlah skala utang prioritas berdasarkan waktu jatuh temponya. Dengan demikian, Anda bisa menentukan utang kartu kredit mana yang sebaiknya dilunasi terlebih dahulu. Prita menyarankan agar melunasi terlebih dahulu utang yang memiliki beban bunga paling besar.

3. Atur strategi pelunasan.

Idealnya, Anda melunasi terlebih dahulu utang yang memiliki bunga terbesar, baru kemudian melunasi sisa utang lainnya satu persatu secara perlahan. Namun, jika memiliki tagihan lebih dari tiga kartu kredit, maka lebih baik pembayaran difokuskan untuk saldo utang yang terkecil.

Dengan cara itu, tanpa terasa satu demi satu daftar utang pun terhapus secara perlahan. Di sisi lain tentu harus ada pengorbanan. Mau tak mau, Anda harus menunda investasi demi melunasi utang. Alokasinya bisa mencapai 30 persen dari gaji untuk membayar utang kartu kredit.

4. Stop pakai kartu kredit hingga semua lunas.

Selain fokus pada pelunasan, tahan diri untuk menggunakan kartu kredit dalam pembelanjaan berikutnya. Lunasi dulu tagihannya sampai habis, baru boleh menggunakan kartu kredit lagi. Artinya, Anda harus puasa belanja dulu selama beberapa bulan ke depan. Ingat, Anda jangan sampai tergoda pakai pinjaman online atau fitur Pay Later.

5. Jual barang pre-loved.

Jika jumlah tagihan sudah melebihi penghasilan, artinya Anda tidak mampu membeli barang-barang yang dibeli dengan kartu kredit tersebut. Saran terbaik adalah menjual barang-barang konsumtif yang dibeli dan mempergunakan dananya untuk pelunasan.

6. Negosiasi dengan bank pemberi kartu kredit.

Ketika sudah merasa berat untuk membayar tagihan, Anda bisa melakukan negosiasi dan permohonan keringanan dengan bank pemberi kartu kredit. Bank dapat memberikan pilihan pelunasan utang yang bisa dinegosiasikan dengan Anda.

Salah satu program yang tepat adalah penghentian hitungan bunga dengan syarat jadwal pembayaran ditepati dan kartu kredit tidak lagi digunakan.

7. Cari tambahan dana.

Di sisi lain, Anda juga harus punya persediaan uang untuk kehidupan sehari-hari. Jika  gajian berikutnya masih lama, maka kita harus kreatif untuk mencari tambahan dana untuk biaya hidup.

Coba cek saldo dana darurat dan saldo dana investasi yang mungkin tersedia. Kalau masih ada, Prita menyarankan agar diambil hanya sejumlah biaya hidup harian hingga tanggal gajian tiba. Hal ini lebih baik daripada Anda mengambil pinjaman dana tunai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com