Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Hartadinata Abadi Terdongkrak Harga Emas

Kompas.com - 11/06/2019, 14:24 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Hartadinata Abadi Tbk, produsen dan penyedia perhiasan emas mencatat pertumbuhan pendapatan pada 2018 sebesar Rp 2,746 triliun. Angka tersebut tumbuh 10,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan pendapatan didorong kenaikan harga emas selama 2018. Selain itu, terjadi peningkatan volume penjualan kepada pihak wholesaler sebesar 3 persen dan penjualan dari toko milik sendiri sebesar 2,1 persen dari total pendapatan perseroan.

Dengan pertumbuhan pendapatan selama tahun 2018, perseroan meningkatkan laba bersih di tahun 2018 menjadi sebesar Rp 123,8 miliar.

Baca juga: Hartadinata Buka Toko Perhiasan ACC di Jakarta dan Batam

Direktur Utama Hartadinata Abadi Sandra Sunanto mengatakan, sepanjang 2018, perseroan memperluas jaringan distribusi hingga Medan dan Madura serta menambah jaringan distribusi retail di Jakarta dan juga pulau Batam.

"Rencana ke depan, perseroan akan terus memperkuat penetrasi pasar melalui perluasan jaringan retail maupun wholesaler ke seluruh kota-kota di Indonesia," ujar Sandra dalam keterangan tertulis, Selasa (11/6/2019).

Sandra menambahkan, pertumbuhan penjualan perhiasan dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor ekonomi dan faktor daya beli. Selama 2018, peningkatan penjualan masih didominasi oleh pasar perhiasan kadar rendah untuk segmen kelas menengah bawah.

Produk ini berkontribusi 60,1 persen terhadap total produk yang dipasarkan perseroan. Tingginya kontribusi kelas menengah bawah membuat perseroan mempertimbangan untuk tetap mempertahankan penetrasi produk dipasar kelas ini.

Baca juga: Harga Emas Antam Masih Stabil, Beli atau Tidak?

Atas pencapaian tersebut, kata Sandra, perseroan telah melakukan penetrasi pasar serta pengembangan produk dan pasar.

"Perseroan juga memperkuat Divisi Research and Design guna meningkatkan kualitas produk serta menambah cakupan pasar melalui grosir/ritel baru dan toko-toko sendiri bermerk ACC," kata Sandra

Hartadinata pun telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang memutuskan pembagian dividen kepada pemegang saham.

Baca juga: Minat Investasi Emas? Ini 3 Kelebihannya

Dana yang didapatkan dari IPO sebesar Rp 314,7 miliar sudah terealisasi sepenuhnya untuk modal kerja sebesar Rp 130,6 miliar, belanja modal sebesar Rp 18,7 miliar, pengembangan e-commerce sebesar Rp 6,2 miliar, dan pembayaran pinjaman kredit modal kerja sebesar Rp 159,3 miliar.

Sementara penggunaan laba bersih perseroan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan sebesar Rp 32,2 miliar, cicilan dana cadangan sebesar Rp 24,7 miliar, dan modal kerja perseroan sebesar Rp 66,8 miliar yang dicatat sebagai laba yang ditahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com