Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Perang Dagang, Huawei Tunda Penobatan Jadi Merek Ponsel Pertama Dunia

Kompas.com - 12/06/2019, 07:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

SHANGHAI, KOMPAS.com - Rencana Huawei untuk menjadi merek ponsel terbesar dunia nampaknya perlu ditunda. Tentu saja, penundaan ini akibat efek perang dagang yang semakin memanas antara AS-China sehingga Huawei banyak mendapatkan tekanan eksternal.

Padahal sebelumnya, Huawei pede akan menjadi merek ponsel pertama dunia setelah sebelumnya berhasil menduduki posisi kedua dalam hal penjualan dan bisa menjadi nomor satu di akhir tahun 2019.

Hal ini dinyatakan oleh Kepala Strategi Bisnis Konsumen Huawei, Shao Yang dalam konferensi CES di Shanghai.

"Tapi sekarang, kita harus menunggu sedikit lebih lama untuk mencapai itu," kata Shao Yang dikutip dari CNN, Rabu (12/6/2019).

Huawei telah berulang kali menyatakan tujuannya untuk menyalip Samsung sebagai penjual smartphone terbesar di dunia setelah melampaui Apple dalam penjualan tahun lalu.

Tapi, raksasa teknologi Cina itu akhirnya mesti menahan diri berbulan-bulan karena kebijakan tarif yang diambil Presiden AS Donald Trump. Karena kebijakan tarif itu, AS memblokir peralatan 5G di seluruh dunia, memutus perangkat lunak, dan menghentikan pendistribusian komponen Amerika untuk Huawei.

Pemerintah AS pun telah memperingatkan negaranya bahwa negara Tirai Bambu tersebut bisa saja menggunakan Huawei untuk memata-matai negaranya. Huawei juga telah berulang kali membantah salah satu produknya menimbulkan risiko keamanan nasional.

Bahkan, bulan lalu Trump sudah memasukkan nama Huawei ke dalam daftar hitam ekspor sehingga mencegah perusahaan AS memasok komponen ke Huawei.

Larangan ekspor ini kemudian berdampak beberapa indikator nirkabel untuk menunda peluncuran smartphone terbaru Huawei dan memaksa beberapa mitra Sillicon Valley untuk membatasi hubungannya dengan Huawei.

Tak hanya itu, Facebook mengatakan pihaknya akan menangguhkan pengunduhan Whatsapp dan Instagram di ponsel terbaru Huawei setelah Google melakukannya lebih dahulu.

Huawei akhirnya berusaha membangun sistem operasinya sendiri sebagai cadangan, tetapi ingin dapat terus beroperasi di ekosistem Microsoft dan Google jika bisa.

"Hubungan Huawei dengan Google merupakan masalah yang sangat kompleks, dan menunjukkan bahwa Huawei telah berkontribusi pada platform open-source Android," ungkap Yang.

"Kami mengakui adanya kemunduran perusahaan tetapi berusaha untuk memproyeksikan kekuatan dan visi yang jelas untuk bisnis konsumen perusahaan, termasuk rencana untuk meningkatkan konektivitas di dalam kendaraan dan di dalam rumah," lanjutnya.

Yang menyadari dan percaya, kejadian ini merupakan titik bersejarah untuk Huawei.

"Saya percaya ini adalah titik bersejarah di zaman kita. Orang-orang memikirkan 5G, tetapi kita memikirkan lebih dari itu. Apa yang akan kita lakukan adalah menemukan arah di babak baru kompetisi," pungkas Yang.

https://edition.cnn.com/2019/06/11/tech/us-ban-on-huawei/index.html

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com