Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 1 dari 8 CEO Indonesia yang Yakin Bisnisnya Bisa Tumbuh di Atas 10 Persen

Kompas.com - 13/06/2019, 15:31 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemimpin perusahaan Indonesia meyakini bisnis bisa tetap berkelanjutan selama 3 tahun ke depan, meskipun muncul tantangan dari aspek teknologi, lingkungan, serta perekonomian yang harus dihadapi.

Dalam survei yang dilakukan oleh perusahaan konsultan KPMG dengan tajuk KPMG Global CEO Outlook, diketahui bahwa hanya 10 persen dari CEO Indonesia yang meyakini pertumbuhan pendapatan (topline) bakal tumbuh lebih dari 10 persen selama tiga tahun ke depan.

Sementara 80 persen mengatakan, pertumbuhan pendapatan bisnis bakal kurang dari 2 persen.

"CEO Indonesia masih yakin terhadap pertumbuhan, tetapi hanya 10 persen yang yakin akan mencapai pertumbuhan pendapatan di atas 10 persen," ujar Managing Partner KPMG Indonesia Tohana Widjaja.

Dia menjelaskan, dalam tiga tahun ke depan para CEO tersebut tengah fokus melakulan transformasi bisnis. Sehingga, pertumbuhan pendapatan bakal cenderung tertahan.

Sementara secara global, 53 persen CEO dalam survei tersebut optimistis bisa mencapai pertumbuhan bisnis hingga 2 persen dalam tiga tahun, jumlah tersebut lebih rendah dari hasil survei yang dilakukan pada 2018 yaitu sebanyak 55 persen dari responden.

Sementara dari segi perekonomian global, sebanyak 62 persen CEO yang memiliki optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi global dalam 3 tahun ke depan, lebih rendah dari tahhun sebelumnya yang sebanyak 67 persen.

Kepercayaan diri para CEO ini pun diproyeksikan melalui rencana mereka untuk menambah tenaga kerja hingga 6 persen selama 3 tahun ke depan.

Walaupun demikian, dari 94 persen CEO yakin terhadap prospek pertumbuhan bisnis mereka, hanya 62 persen yang memiliki keyakinan yang sama akan prospek kondisi perekonomian global ke depan.

Sebagai informasi, KPMG Internasional Global CEO Outlook merupakan survei yang dilakukan setiap tahun untuk melihat pandangan eksekutif global terhadap bisnis dan perekonomian tiga tahun mendatang.

Survei terakhir yang dilakukan pada 2019 meliputi 1.300 CEO di 11 industri. Adapun profil perusahaan yang disurvei, sepertiganya berpendapatan tahunan lebih dari 10 miliar dollar AS tanpa tanggapan dari perusahaan dengan pendapatan tahunan di bawah 500 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com