KOMPAS.com - Selain bibit unggul, pemilihan pupuk yang tepat berdampak langsung terhadap kualitas tanaman.
Pupuk berkualitas baik dapat meningkatkan produktivitas tanaman, sekaligus meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama.
Beberapa waktu lalu, peredaran pupuk dan pestisida palsu diwartakan beredar di sejumlah daerah.
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasaran dan Sarana Pertanian (PSP) mengimbau petani untuk wasdapa terhadap pupuk dan pestisida palsu.
Baca juga: Marak Pestisida Palsu, Kementan Minta Petani Konsultasi pada Penyuluh
Dilansir Kompas.com pada Sabtu (18/5/2019), penggunaan pupuk dan pestisida palsu berakibat kematian tanaman dan gagal panen.
Oleh karena itu, para petani diminta untuk berkonsultasi dengan penyuluh pertanian agar terhindar dari pupuk dan pestisida palsu.
Selain itu, Kementan mengimbau para petani untuk tak bergantung pada pupuk anorganik.
Data BPS berdasarkan Sensus Pertanian pada 2013 menyatakan, petani yang menggunakan pupuk anorganik mencapai 86,41 persen.
Baca juga: Agar Petani Tak Ketergantungan Pupuk Anorganik
Adapun petani yang menggunakan pupuk berimbang (organik dan anorganik) 13,5 persen. Sisanya, sebanyak 0,07 persen menggunakan pupuk organik.
Pemerintah terus mendorong para petani untuk menggunakan pupuk organis untuk mengembalikan unsur hara tanah. Dengan begitu, produktivitas pertanian diharapkan dapat meningkat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan