Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Berinvestasi Bila Kondisi Anda Seperti Ini

Kompas.com - 15/06/2019, 07:08 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Anda pasti pernah mendengar kata-kata jangan sering menunda-nunda pekerjaan atau melakukan hal baik lainnya. Lakukan sekarang juga, secepatnya. Semacam itu.

Terlebih lagi beberapa orang juga pernah mengaitkannya dengan investasi. Sebaiknya, lakukan investasi sedini mungkin.

Bukan hal yang salah untuk memulai investasi sedari awal, tapi Anda juga harus memperhitungkan kondisi saat mengambil keputusan tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhitungkan, salah satunya adalah kondisi keuangan Anda.

Sebaiknya, jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Tentu Anda tidak mau mengalami kerugian, bukan?

Jadi, baiknya perhitungkan dengan matang, jangan memutuskan untuk berinvestasi bila kondisi Anda masih seperti berikut ini sebagaimana dikutip dari Cermati.com.

1. Tak Tahu Tujuan Investasi yang akan Diambil itu untuk Apa

Paling penting adalah, jangan ambil keputusan untuk berinvestasi saat Anda belum benar-benar menentukan tujuan yang jelas mengapa Anda melakukan investasi. Karena sesuatu yang Anda lakukan tanpa tujuan biasanya hanya akan membuang waktu Anda saja.

Anda tidak bisa menentukan dengan pasti apa yang akan Anda dapat dari yang dilakukan. Bahkan tanpa mengetahui tujuan investasi itu, bisa saja berdampak pada tak adanya target yang ingin dicapai atau bahkan tak punya komitmen untuk terus berinvestasi.

Sebenarnya cukup mudah untuk menentukan tujuan dari berinvestasi. Anda bisa menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek Anda saat ingin melakukan investasi.

Contoh sederhananya, Anda ingin sebuah rumah dalam waktu lima tahun ke depan, maka Anda harus fokus melakukan investasi dengan tujuan membeli sebuah rumah.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan investasi untuk tujuan mewujudkan rencana jangka panjang ke depannya seperti menyiapkan dana pendidikan anak, menyiapkan dana pensiun, dan banyak lagi.

Dengan memetakan tujuan investasi jangka pendek dan jangka panjang tersebut, maka Anda tahu investasi apa yang tepat untuk diambil. Jadi, jika Anda memiliki tujuan jangka pendek sebaiknya jangan pernah melakukan investasi saham karena investasi saham hanya untuk investasi jangka panjang.

2. Belum Tahu Soal Investasi yang akan Diambil? Jangan Nekat Berinvestasi

Sebelum memilih investasi, pikirkan secara matang kembali keputusan Anda. Apakah Anda sudah memiliki banyak pengetahuan dasar cara kerja investasi yang akan diambil itu?

Jika belum, sebaiknya Anda urungkan dahulu niat memilih instrumen investasi itu untuk sementara. Tidak ada salahnya Anda mempelajarinya terlebih dahulu agar bisa mendapatkan keuntungan yang diharapkan.

Pilihlah produk investasi yang benar-benar menurut Anda berpotensi besar mendapatkan imbal hasil secara maksimal. Belajar dan terus belajar, bila perlu belajarlah dari kesalahan dan pengalaman orang lain.

Anda tidak perlu malu jika memang Anda harus mempelajari investasi dengan orang yang lebih muda dari Anda. Jika Anda tertarik dengan investasi saham, pelajari investasi saham hingga ke akar-akarnya.

Belilah buku-buku yang bisa mendorong pengetahuan tentang investasi yang Anda minati ke arah yang lebih baik lagi. Meski Anda harus mengurungkan niat berinvestasi untuk beberapa waktu, demi mempelajari cara kerja investasi, Anda tidak akan kecewa dengan hasil yang Anda peroleh.

Hasilnya, Anda akan selalu berada di jalur yang benar untuk seorang investor pemula. Pengetahuan dasar yang Anda pelajari akan menuntun Anda untuk selalu mengambil keputusan bijak dalam berinvestasi.

Sehingga risiko dalam berinvestasi bisa Anda hindari dengan mudah dan kesempatan untuk segera mendapat imbal hasil bisa cepat tercapai.

Baca Juga: Investasi yang Wajib Dimiliki Seorang Ayah

3. Jangan Nekat Investasi saat Utang Masih Numpuk

Hal yang paling tepat Anda lakukan adalah mencari cara untuk bisa fokus melunasi utang-utang tersebut. Setelah itu, barulah Anda merencanakan berinvestasi.

Kenapa Anda harus fokus melunasi utang terlebih dahulu? Karena utang yang cukup tinggi biasanya akan membuat keuangan Anda kacau.

Tentu saja uang yang harusnya Anda sisihkan untuk investasi nantinya harus Anda gunakan untuk membayar utang. Ini akan membebani pikiran Anda karena fokus Anda terpecah menjadi dua.

Sebaiknya Anda mengurungkan niat berinvestasi terlebih dahulu bila utang menumpuk. Namun, jika utang tersebut masih di batas wajar dan tergolong sedikit, Anda masih bisa berinvestasi di waktu yang bersamaan.

Siapa tahu dengan Anda berinvestasi, Anda bisa melunasinya dengan uang dari investasi. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.

Jadi jangan sepenuhnya menganggap orang yang memiliki utang adalah orang yang tidak memiliki usaha sedikitpun untuk melunasinya. Sebaliknya, orang yang memiliki utang biasanya memiliki semangat lebih tinggi karena termotivasi untuk bisa membebaskan diri dari lilitan utang.

Ambil Keputusan saat Pikiran Tenang

Ambillah keputusan saat Anda sedang dalam keadaan tenang. Setelah Anda memikirkannya dengan matang, barulah ambil keputusan yang menurut Anda benar-benar bisa membantu dari segi ekonomi dan sosial. Investasi adalah bisnis yang sangat menguntungkan selama Anda mengerti tips dan cara mainnya. Jadi lakukan secara hati-hati.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com