Dari bahan baku itu, Keju-In menyajikan ragam menu berbasis ayam serta keju, termasuk juga aneka minuman dengan harga Rp 10.000 per porsi sampai Rp 35.000 per porsi.
Setiap gerai diharapkan bisa meraup omzet Rp 3 juta per hari atau sekitar Rp 90 juta per bulan. Setelah dikurangi ragam biaya dan royalti, menurut dia, mitra bisa balik modal kurang dari setahun.
Dengan model bisnis ini, Iqbal menargetkan gerai Keju-In bisa mencapai 24 gerai sampai akhir tahun ini.
Pengamat waralaba dari Proverb Consulting. Erwin Halim berpendapat potensi kuliner ayam berbasis keju ini masih potensial. Apalagi bahan baku ayam dan keju masih bisa didapat dengan harga tidak terlalu mahal.
Persoalannya, menu makanan ini sudah biasa. Untuk itu, perlu strategi pemasaran yang unik agar konsumen tetap minat dan perhatikan lokasi usaha. (Venny Suryanto)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Mencicip peluang ayam berbalur keju ala Keju-In
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.