Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakpastian Brexit Ancam Iklim Investasi Inggris

Kompas.com - 17/06/2019, 15:07 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Ketidakpastian Brexit dikhawatirkan bakal berpengaruh terhadap investasi di Inggris.

Seperti dikutip dari BBC, ketidakpastian Brexit bakal membuat pertumbuhan investasi di Inggris mengalami kontraksi lebih cepat tahun ini, sekaligus proses pemulihan yang bakal lebih lambat tahun depan.

Kamar Dagang Inggris (The British Chambers of Commerce/BCC) mengatakan banyak perusahaan tengah mempersiapkan langkah-langkah darurat seperti penimbulan sumber daya, yang bisa dikatakan tidak berjelanjutan.

Menurut mereka, seharusnya perusahaan berinvestasi secara terukur berdasarkan pertumbuhan ekonomi.

Kamar Dagang Inggris meramalkan pertumbuhan pada tahun ini sedikit mengalami perbaikan, didorong oleh penumpukan saham secara masif yang dilakukan perusahaan di awal tahun.

Walaupun demikian, pertumbuhan diprediksi bakal melemah pada 2020 dan 2021.

Ekspektasi pertumbuhan ekonomi Inggris pada 2019 ini sebesar 1,3 persen, dari sebelumnya 1,2 persen.

Kamar Dagang Inggris pun menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk 2020 menjadi 1 persen dari 1,3 persen dan dari 1,4 persen jadi 1,2 persen di 2021.

Pihak Kamar Dagang mengatakan berlanjutnya ketidakpastian Brexit, termasuk semakin meningkatnya kemungkinan 'ketidak sepakatan' dalam Brexit, bakal mencekik kondisi investasi Inggris dalam waktu dekat.

"Bisnis mempersiapkan berbabagi sumber daya untuk berbagai rencana yang memungkinkan, seperti menumpuk saham, dari pada berinvestasi di ventura yang bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan jangka panjang," tulis Kamar Dagang dalam laporannya.

Prediksi pertumbuhan ekonomi yang dilakukan Kamar Dagang setempat hany mengasumsikan jika Inggris keluar dari Uni Eropa secara tertib tanpa terjadi keributan.

"Revisi terhadap perkiraan kami menunjukkan bahwa ekonomi Inggris kemungkinan akan tetap berada di jalur pertumbuhan yang mengecewakan untuk beberapa waktu mendatang," ujar Kepala Ekonom Kamar Dagang Inggris Suren Thiru.

"Tekanan ke bawah pada aktivitas bisnis dan niat investasi dari pelonggaran saham kemungkinan akan diperburuk oleh meningkatnya tekanan biaya dan ketidakpastian Brexit, memperlambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di seluruh periode perkiraan. Prospek investasi bisnis yang memburuk adalah masalah utama karena membatasi potensi produktivitas Inggris dan prospek pertumbuhan jangka panjang," lanjut dia.

Dia pun memperingatkan jika akhirnya Inggris meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober tanpa kesepakatan atau masa transisi bakal menjadi risiko utama bagi masa depan ekonomi Inggris.

"Gangguan yang disebabkan akan meningkatkan kemungkinan lintasan pertumbuhan Inggris yang lemah diterjemahkan menjadi kemunduran yang lebih nyata dalam kondisi ekonomi," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com