Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Ini Bagikan 5 Kunci Sukses Memimpin Usaha Keluarga

Kompas.com - 18/06/2019, 11:52 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengikuti jejak ayah untuk menjalankan usaha warisan keluarga merupakan impian utama bagi sebagian keluarga Amerika. Tak terkecuali President Signarama, A J Titus. Setiap bisnis tentu punya resep unik untuk sukses.

Sebagai presiden generasi ketiga untuk waralaba tersebut, Titus belajar segalanya tentang keberhasilan dalam berbisnis dari keluarganya.

"Itu karena pola pikir yang sama yang membangun lingkungan kerja keluarga yang kuat juga memberdayakan bisnis untuk mencapai lebih banyak hal bersama," ujar Titus sebagaimana dikutip dari Entrepreneur, Selasa (18/6/2019).

Menurut Biro Sensus Amerika Serikat, sekitar 90 persen bisnis di sana dimiliki atau dikendalikan keluarga. Dengan semua manfaat dari bisnis keluarga, mengapa tak banyak dari mereka yang unggul di industri tersebut?

Baca juga: 7 Ide Bisnis Menguntungkan yang Bisa dijalankan Ibu Rumah Tangga

Titus meyakini hal tersebut berkaiatan dengan memaksimalkan hubungan dengan keluarga. Ia pun membagikan lima kunci sukses yang telah diterapkan keluarganya turun-temurun dalam menjalankan bisnis:

1. Kenali keunggulan kepemilikan keluarga

Salah satu manfaat paling menarik dalam bisnis milik keluarga adalah pengambilan keputusan yang cepat. Era transformasi digital berperan besar di sini. Keputusan yang lebih cepat harus dibuat apakah itu meningkatkan data, menutup celah dengan pelanggan, atau sesuatu yang lain.

Titus mengatakan, banyak penelitian untuk mendukung model bisnis yang berorientasi pada tindakan. Para peneliti McKinsey menemukan bahwa bisnis yang gesit juga punya nilai tinggi dalam hal kesehatan bisnis secara keseluruhan. Perusahaan yang gesit adalah mereka yang dapat berhasil menggabungkan kecepatan dan stabilitas tanpa mengorbankan kualitas. 

"Bagi kami, keluarga kami secara inheren adalah tim yang ingin menyelesaikan sesuatu. Kami selalu menerima perubahan dan pertumbuhan sebagai hal mendasar bagi nilai-nilai inti kami," kata Titus.

Dengan bisnis keluarga kata Titus, ada rasa komitmen dan akuntabilitas yang lebih besar. Generasi yang lebih muda diharapkan bekerja keras dalam menumbuhkan warisan yang mereka dapatkan.

2. Perlakukan anggota keluarga secara setara

Jangan pilih kasih kepada anggota keluarga yanag lain hanya karena usianya yang terlalu muda atau pendidikannya berbeda dari yang lain.

Bukan senioritas yang menang, tapi keterampilan dan kerja keras. Jangan membatasi kemampuan orang untuk membuat dampak positif hanya karena usia atau waktu dengan perusahaan.

3. Berdayakan generasi berikutnya

Sudah menjadi sifat manusia untuk tahan terhadap perubahan. Butuh latihan untuk bisa mengenali perubahan dan mengevaluasi peluang beserta kekurangannya. Artinya, Anda harus membiarkan perubahan sambil mengingat asal-usul Anda, nilai-nilai inti Anda, dan prinsip-prinsip bisnis utama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com