Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Atasi Masalah Ketenagakerjaan Dunia, Indonesia Usulkan 3 Gagasan di Jenewa

Kompas.com - 18/06/2019, 14:50 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia mengusulkan tiga gagasannya kepada negara-negara Gerakan Non-Blok (GNB) dalam sidang International Labour Organization (ILO) yang digelar di Jenewa, Swiss, Senin (17/6/2019).

Usulan tersebut merupakan bentuk upaya Indonesia dalam membantu menangani beberapa masalah ketenagakerjaan yang menjadi perhatian ILO selama ini.

"Kami harus tetap berkomitmen untuk bekerja secara kolektif untuk mencapai pekerjaan yang layak dan pertumbuhan inklusif bagi semua," kata Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Sugeng Priyanto.

Sugeng sendiri mengatakan itu saat menghadiri rapat kerja Menteri Ketenagakerjaan Gerakan Non-Blok dalam International Labour Conference (ILC) ke-108.

Adapun tiga gagasan yang dimaksud, kata Sugeng, pertama memastikan inklusivitas dan efektivitas ILO.

Baca jugaDi Sidang ILO ke-108, Menaker Aktif Sampaikan Gagasan Indonesia

Untuk itu, lanjut Sugeng, Indonesia berhrap anggota GNB harus terus mendesak ILO untuk mempercepat upayanya mempromosikan penerimaan Instrumen Amandemen 1986 terhadap Konstitusi ILO.

"Semua wilayah harus diwakili secara setara dalam Governing Body ILO," terangnya.

Selanjutnya, yang kedua GNB perlu melanjutkan upaya mereka dalam mendukung ILO untuk memperkuat sistem pengawasan.

"Ini harus bekerja secara adil, transparan dan tidak memihak, termasuk dalam pemilihan daftar kasus-kasus individual pada komite tentang Penerapan Standar," lanjutnya.

Ketiga, ILO perlu memberikan dukungan kepada negara-negara anggotanya dalam upaya mengutamakan agenda yang berpusat pada manusia sesuai dengan strategi pekerjaan masa depan.

Baca jugaDi Forum ILO, Indonesia Terus Perjuangkan Nasib Pekerja Palestina

"Kami percaya bahwa peningkatan kemitraan dengan ILO dan konstituen tripartitnya merupakan cara untuk memenuhi tantangan pekerjaan layak yang dihadapi oleh negara-negara anggota GNB," jelas Sugeng.

Selain itu, Sugeng menegaskan bahwa Indonesia juga akan fokus pada permasalahan pekerja di wilayah Arab, khususnya Palestina.

"Karena masalah ini dekat dengan hati rakyat Indonesia, kami menegaskan kembali komitmen kami untuk mendukung Negara Palestina dalam mencapai pertumbuhan ekonomi, pekerjaan yang layak, dan keadilan sosial." pungkasnya.

Sugeng menjelaskan dengan tiga gagasan dalah untuk menghadapi tantangan dunia kerja secara lebih adaptif dan responsif. 

Tak hanya itu, imbuh Sugeng, dengan 3 gagasan tersebut akan memberikan peluang sekaligus memastikan Indonesia akan berkontribusi pada perdamaian abadi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com