Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Menhub Pindahkan 13 Penerbangan dari Bandung ke Bandara Kertajati

Kompas.com - 18/06/2019, 20:57 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan memindahkan 13 rute penerbangan yang tadinya di Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara International Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Majalengka.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, alasan pihaknya memindahkan rute penerbangan karena ada beberapa kekurangan di Bandara Husein Sastranegara.

"Kenapa menggunakan propeler saja? Karena di Bandung landasannya pendek, agak cekung, banyak penduduk dan sebagainya. Dengan pesawat jenis itu, kecepatannya lebih rendah, kita bisa mengantisipasi lebih baik dan keunggulan dari propeler atau yang biasa disebut ATR itu bisa melayani rute-rute pendek seperti ke Tasikmalaya,” ujar Budi di Kertajati, Selasa (18/6/2019).

Budi berharap dengan pemindahan 13 rute penerbangan itu bisa menambah slot penerbangan lainnya di Bandara Husein Sastranegara.

"Contohnya sekarang ke Tasikmalaya hanya 1 kali sehari dapat menjadi 2 kali sehari. Ini bisa menjadi alternatif. Sekarang itu Bandung sangat banyak permintaan, tetapi kita tidak bisa penuhi slotnya, dengan begini tentunya akan menambah slot di Bandung itu sendiri,” kata Budi.

Budi menuturkan, pengalihan ini dilakukan secara bertahap, sehingga pada tanggal 1 Juli 2019 semua penerbangan tersebut sudah dapat dipindahkan.

"Kita akan rencanakan paling lambat 1 Juli 2019 secara bertahap, ada yang tanggal 20 dan 23 Juni 2019, dengan pergerakan ada 28 take off dan 28 landing. Jadi ada 56 pergerakan pesawat yang pindah ke Kertajati yaitu semua pesawat jet dalam negeri,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com