Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undangan ke Maskapai Asing Dinilai Puncak Kekesalan Jokowi

Kompas.com - 19/06/2019, 18:37 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melemparkan wacana untuk mengundang maskapai asing masuk ke Indonesia.

Hal itu diharapkan bisa membuat persaingan lebih sehat sehingga harga tiket pesawat domestik bisa turun.

Sebagian pihak menilai, beroperasinya maskapai asing di Indonesia bukanlah solusi dari harga tiket pesawat domestik yang mahal.

Namun Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Rainier H. Daulay menilai, pernyataan Presiden tersebut sebagai bentuk kekesalan terhadap persoalan harga tiket pesawat yang mahal.

Baca juga: Chappy Hakim: Jangan Terlalu Cepat Undang Maskapai Asing...

"Maskapai asing saya kira tidak jadi solusi dari tiket mahal. Menurut saya usulan Pak Jokowi puncak kekesalannya," ujarnya dalam acara diskusi PAS FM, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Rainier mengatakan, mahalnya harga tiket langsung berdampak kepada ekonomi. Tingkat keterisian hotel turun, pelanggan restoran turun, hingga pusat oleh-oleh yang sepi.

Di sisi lain kata dia, sejumlah bandara yang sudah dibangun di era Jokowi di daerah juga kosong melompong akibat anjloknya penumpang pesawat.

Berdasarkan data BPS, jumlah penumpang pesawat hanya 24 juta penumpang pada Januari-April 2019, anjlok 20 ,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

President Director Aviatory Indonesia Ziva Narendra Arifin menilai, masuknya maskapai asing ke Indonesia bukanlah solusi atas masalah yang terjadi saat ini.

Meski begitu, ia menilai hal itu bisa jadi opsi yang membuat harga tiket turun. Sebab persaingan akan membuat persaingan lebih kompetitif sehingga harga tiket bisa turun.

"Saya percaya semakin banyak pemain akan semakin menarik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com