Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Tinggi, Talenta di Bidang Teknologi Masih Sulit Dicari

Kompas.com - 20/06/2019, 14:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan startup di Indonesia yang begitu pesat menyebabkan peningkatan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) bertalenta teknologi (IT) di semua aspek dan sektor industri. Akibatnya, kebutuhan tersebut membuat krisis dan memengaruhi sumber daya serta produktivitas.

Untuk meminimalisir hal itu, Roberts Walters, sebuah perusahaan rekrutmen profesional menerbitkan sebuah buku berjudul "Five Lesson in Tackling The Tech Talent Shortage" yang memberikan kiat menangani krisis talenta teknologi.

"Panduan dari Robert Walters ini memberikan wawasan bagaimana perusahaan dapat menghadapi rintangan krisis SDM profesional teknologi, sehingga bisa diaplikasikan pada semua perusahaan untuk mencari talen yang sesuai," kata Manajer Teknologi Robert Walters Antonio Mazza di Jakarta, Kamis (20/6/2019).

Baca juga: Transformasi Digital, SDM Pendukung Teknologi Jangan Dilupakan

Dia menyebut, pengembangan keterampilan dan kemampuan talenta teknologi saat ini belum sejalan dengan kecepatan teknologi yang berkembang pesat. Sehingga, muncul krisis SDM profesional teknologi.

Hal ini pun terlihat dalam survei yang dilakukan Robert Walters pada April 2019.

Survei yang diikuti oleh 400 orang di Asia Tenggara itu menemukan, krisis talenta teknologi rupanya menjadi sebuah permasalahan global, tak hanya Indonesia. Tingkat kesulitan untuk mencari talenta teknologi berada di angka 7 dari skala 1-10.

"68 persen responden mengaku sulit mencari talenta teknologi. Bahkan, jika seorang IT resign dari perusahaan, mereka mengaku membutuhkan waktu 3 bulan lebih untuk menemukan penggantinya. Posisi itu kosong dalam 3 bulan," kata Mazza.

Baca juga: Transformasi Kantor Pajak Tak Hanya di Teknologi, Tetapi Juga SDM

Akibat krisis ini, imbuh dia, 70 persen manajer menyatakan telah merasakan dampak negatif yang memengaruhi produktivitas dan inovasi bisnis.

Untuk itu, sebut Mazza, hadirnya buku ini bisa menjadi acuan maupun kiat untuk menimimalisir krisis talenta teknologi bagi semua sektor industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com