"Produsen China yang bersaing dengan kami di pasar global tidak memiliki kehadiran yang signifikan di pasar AS sehingga tidak akan terpengaruh oleh tarif AS," tulis Apple.
"Tidak akan ada pesaing besar dari non-AS. Oleh karena itu, tarif AS akan memiringkan lapangan permainan demi pesaing global kita," tulisnya lagi.
Apple bahkan melampirkan daftar hampir 20 produknya, termasuk iPhone, MacBook, dan AppleTVTV, yang ingin dikecualikan dari tarif.
Baca juga: Perang Dagang Makin Panas, China Salahkan AS
Surat lain datang dari Dell, HP, intel, dan Microsoft yang meminta pemerintah untuk mengecualikan laptop dan tablet dari daftar barang yang dikenai tarif. Sebuah studi dari Asosiasi Teknologi Konsumen, kenaikan tarif dapat menaikkan harga eceran rata-rata laptop sebesar 120 dollar AS.
Sementara Sony, Nintendo, dan Microsoft meminta agar konsol video game dikecualikan.
Adapun pelayangan tarif atas barang-barang China sebagai respons dari kekhawatiran pencurian China atas kekayaan intelektual perusahaan AS. Pihak Dell mengatakan, alasan ini merupakan kekhawatiran yang sah. Tapi, berpendapat kenaikan tarif yang berkelanjutan tidak akan banyak membantu.
"Menerapkan tarif tambahan pada laptop dalam praktiknya akan melemahkan prioritas kebijakan administrasi dalam penyelidikan China ini," tulis Dell dalam suratnya
Baca juga: Hindari Tarif Perang Dagang, Eksportir China Beri Label Produk Made in Vietnam
Pekan depan, Trump dan para pemimpin China diperkirakan bertemu pada KTT G-20 di Jepang. Banyak yang berharap jika pembicaraan berjalan baik, Trump mungkin memutuskan untuk tidak memaksakan usulan kenaikan tarif.
Asosiasi Teknologi Konsumen dalam suratnya meminta Trump untuk meninggalkan strategi tarif, secara khusus menyebut pertemuan G-20 sebagai kesempatan untuk mulai meningkatkan hubungan AS-China.
"Kami lebih lanjut mendesak pemerintah untuk meningkatkan aksi multilateral, bergabung dengan perjanjian perdagangan strategis yang menggerakkan China menuju transparansi, persaingan dan pasar terbuka," bunyi surat itu.
"Sambil menolak pengenaan pajak dan hambatan perdagangan yang akan terus membahayakan kepentingan Amerika, risiko masa depan ekonomi kita, dan membahayakan kepemimpinan teknologi kita," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.