Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tingkatkan Produksi Nikel, Antam Segera Jalankan P3FH Periode 2

Kompas.com - 21/06/2019, 14:46 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) berencana akan segera memulai periode produksi kedua dari Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Haltim (P3FH) dengan kapasitas produksi sebesar 13.500 nikel dalam feronikel (TNi).

P3FH merupakan salah satu proyek kunci Antam sebagai strategi untuk mengembangkan perusahaan yang berfokus pada hilirisasi mineral. Proyek tersebut rencananya akan segera mulai berproduksi pada semester kedua tahun 2019.

Selain proyek tersebut, Antam bersama Ocean Energy Nickel International Pte. Ltd (OENI) bekerja sama dalam proyek pengembangan pabrik nickel pig iron (NPI) Halmahera Timur  .

Tujuan pengembangan itu adalah untuk meningkatkan nilai tambah komoditas mineral, terutama untuk mengolah cadangan bijih nikel kadar rendah.

Baca jugaAntam Beberkan Capaian Positifnya di Triwulan I 2019

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat (21/6/2019), dijelaskan proyek NPI memiliki total kapasitas produksi 320.000 ton NPI atau setara 30.000 ton nikel, yang terdiri dari 8 lini produksi.

Rencananya, fase produksi dua lini pertama akan dimulai pada triwulan keempat tahun 2020.

Kenaikan kinerja operasi dan penjualan nikel

Adapun terkait kinerja operasi dan penjualan komoditas nikel (feronikel dan bijih nikel), Antam mencatatkan pertumbuhan positif pada periode lima bulan pertama tahun 2019.

Pada paruh pertama tahun 2019, volume produksi feronikel Antam mencapai angka 10.736 ton nikel dalam feronikel (TNi). Angkanya cukup stabil dari tahun 2018, yaitu 10.617 TNi.

Sementara itu, penjualan feronikel di lima bulan pertama 2019 mencapai 10.728 TNi. Angka ini tumbuh 13 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018, yakni 9.511 TNi.

Baca jugaInalum dan Antam Kerja Sama dalam Hilirisasi Bauksit Jadi Alumina

Untuk produk bijih nikel, total volume produksinya mencapai 3,98 juta wet metric ton (wmt), naik 25 persen dibandingkan pada 2018 sebesar 3,19 juta wmt.

Pada periode yang sama, volume penjualan bijih nikel mencapai 3,11 juta wmt. Nilainya naik sebesar 93 persen dibandingkan volume penjualan pada 2018, yakni sebesar 1,61 juta wmt.

Menurut Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo, pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan komoditas nikel Antam yang positif itu mencerminkan upaya mereka dalam memperkuat pertumbuhan kinerja tahun 2019.

"Seiring dengan tingkat pertumbuhan permintaan produk komoditas Antam yang semakin meningkat, kami siap memanfaatkan momentum positif ini melalui peningkatan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama perusahaan," terang Arie, Rabu (19/6/2019).

Baca jugaLaba Bersih Antam Mencapai Rp 800 Miliar Sepanjang 2018

Caranya, Arie menjelaskan, dengan menjaga biaya tunai produksi tetap rendah agar dapat memberikan imbal hasil positif kepada pemegang saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakat Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com