Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Kemnaker Hadirkan Pelatihan Bisnis Startup

Kompas.com - 21/06/2019, 15:30 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ada banyak cara untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. Salah satunya dengan memberikan pelatihan pengembangan bisnis startup untuk mendorong pertumbuhan wirausaha Indonesia.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) nampaknya menyadari betul peluang itu. Oleh karenanya, Kemenaker turut memfasilitasi inkubasi bisnis kepada 15 tenant startup untuk pengembangan sektor ini.

Melalui program inkubasi bisnis tersebut, para tenant akan mengikuti serangkaian program pengembangan bisnis berbasis digital.

Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kemnaker Tri Retno Isnaningsih mengatakan, para tenant startup akan didorong agar dapat mengembangkan bisnis digital.

Baca jugaTingkatkan Kemampuan SDM di Bidang Otomotif, BBPLK Bandung Gandeng Mitsubishi Adakan Pelatihan

“Dengan begini diharapkan mereka bisa memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional,” katanya saat membuka Inkubasi Bisnis Talent Cube Batch-2 di Innovation Room Kemnaker, Jakarta, Kamis (20/6/2019), seperti dalam keterangan tertulisnya.

Retno menambahkan, pengembangan inkubasi bisnis startup berbasis digital merupakan salah satu program unggulan Kemnaker dalam menghadapi industri 4.0.

“Dalam program inkubasi startup ini, ide-ide bisnis berbasis teknologi mulai diciptakan, serta diuji dan dipersiapkan untuk memasuki pasar. Kami fasilitasi mulai dari permulaan, penguatan, hingga pengembangan," ujarnya.

Pemerintah Indonesia, kata Retno, terus mendorong pertumbuhan wirausaha Indonesia. Hal ini karena jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 3,1 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 263 juta.

Baca jugaKemenaker Konsisten Genjot Pelatihan Vokasi

Jumlah tersebut masih kalah bila dibandingkan dengan Malaysia yang sudah mencapai 5 persen, Singapura sebanyak 7 persen, dan Jepang sebesar 9 persen.

"Kami mengajak para pelaku bisnis untuk bisa terus memanfaatkan fasilitas dan akses yang tersedia, serta tentu kami sangat senang atas saran dan masukannya mengenai apa saja yang dibutuhkan di Ruang Innovation Room ini," ujarnya.

Senada dengan Retno, Direktur Program Talent Indonesia Anjani Amitya Kirana menjelaskan bahwa lini kerja non-formal dengan platform digital semakin diminati.

Indonesia pun disebutnya sangat berpotensi untuk mengembangkan sektor ini, mengingat 60 persen angkatan kerja Indonesia bekerja di sektor informal.

Baca jugaPrioritaskan Pembangunan SDM, Kemnaker Genjot Pelatihan Vokasi

Namun, masyarakat yang bekerja pada sektor informal berbasis platform digital masih terkendala akses kolaborasi dan kelayakan hidup.

Mereka juga masih terkendala pada standar skill set jenis pekerjaan baru, serta sertifikasi kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri.

"Jadi kita sebenarnya punya 60 persen talenta potensial yang bergerak di bisnis teknologi digital. Inilah yang ingin coba dikembangkan dalam talent hub," kata Anjani.

Ke depan, para peserta akan mendapat berbagai pelatihan seperti maping strategic partner, socializing and scouting, vocational training and business accelaration, sertification, dan match making.

"Langkah selanjutkan dalam pegembangan inkubasi bisnis ini  adalah mempertemukan startup dan industri terkait agar terus tumbuh dan berkembang. Kami harapkan terwujudnya kesempatan kerja baru dan mempercepat pengurangan pengangguran," tutup Anjani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com