Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat, Jangan Percaya 4 Mitos Karier Ini

Kompas.com - 22/06/2019, 07:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber HerMoney

NEW YORK, KOMPAS.com - Dunia kerja kini semakin dinamis dan fleksibel. Perubahan besar tersebut membuat kita semakin leluasa dalam bekerja dan bisa meningkatkan produktivitas.

Namun demikian, masih ada saja mitos-mitos yang malah bisa membuat karier Anda terhambat. Oleh karenanya, perlu diketahui mitos-mitos ini agar Anda tak salah langkah dalam menata karier.

Dilansir dari HerMoney, Sabtu (22/6/2019), berikut ini adalah 4 mitos karier yang jangan dipercaya.

1. Mitos: Gonta-ganti pekerjaan bisa merusak reputasi profesional

Di masa seperti saat ini, berganti pekerjaan menjadi hal yang lumrah. Apalagi, ada juga kecenderungan generasi milenial tidak tahan lama bekerja di satu perusahaan.

Di AS saja, misalnya, menurut daya Biro Statistik Tenaga Kerja, rata-rata warga AS berusia 18-50 tahun telah berganti pekerjaan hampir 12 kali. Biasanya warga AS pernah menjalani 3 hingga 4 kali berganti karier.

Saat ini, keahlian-keahlian yang disebut transferable skills, membuat seseorang lebih mudah dan sukses berganti pekerjaan dan karier. Transferable skills adalah keahlian yang dapat digunakan untuk sukses dalam posisi apapun, seperti keahlian komunikasi yang baik, tingkah laku yang positif, dan pengetahuan teknologi.

Sebagai contoh, banyak keahlian yang dimiliki para analis data juga digunakan oleh para manajer media sosial, yang sama-sama memantau data analitik.

Baca juga: Studi: Karier Mandek, 2 dari 5 Pegawai di Singapura Putuskan Resign

2. Mitos: Rehat sejenak dari karier bisa menghambat kesuksesan

Ada saja alasan untuk Anda istirahat sejenak dari karier, apakah untuk merawat anak, merawat orang tua, atau sekadar liburan dalam jangka waktu yang cukup lama. Menurut direktur pengembangan karier di Ohio University Imants Jaunarajs, penting bagi Anda untuk meluangkan waktu guna mengetahui apa yang sebenarnya Anda inginkan.

Rehat sejenak dari karier tidak berarti Anda tak bakal dapat pekerjaan ketika kembali ke dunia kerja. Kondisi ini hanya memberi Anda jeda pada CV yang harus Anda jelaskan ketika akan kembali bekerja.

Sebenarnya, rehat sejenak dari pekerjaan adalah hal yang lumrah. Menurut survei yang dilakukan Harris Interactive, 37 persen pegawai perempuan meninggalkan pekerjaan pada titik tertentu karier mereka untuk merawat anak atau anggota keluarga yang lain.

Baca juga: Bekerja Lebih Panjang, Perempuan Milenial Tak Abaikan Pekerjaan Rumah Tangga

Jika Anda salah satu dari pegawai yang seperti itu, kata pakar karier Vicki Rothman, cobalah meluangkan waktu untuk fokus pada bidang Anda sementara rehat. Bacalah studi atau teknologi teranyar dan jaga koneksi Anda, misal lewat e-mail atau sekedar bertemu di gerai kopi.

3. Mitos: Sulit mencari pekerjaan di kota besar

Kota besar kerap dianggap memiliki persaingan yang lebih ketat dalam hal memulai karier. Namun demikian, kota kecil juga memiliki pasar tenaga kerja yang lebih kecil, dan kondisi ini dianggap menantang bagi pelamar kerja.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber HerMoney
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com