Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdorong The Fed dan Facebook, Bitcoin Tembus 10.000 Dollar AS

Kompas.com - 23/06/2019, 06:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEWYORK, KOMPAS.com - Bagi investor bitcoin, nampaknya Anda harus berterima kasih kepada The Fed dan Facebook. Sebab, dengan dorongannya, bitcoin tembus mendekati harga 10.000 dollar AS per 1 BTC untuk pertama kalinya sejak Maret 2018.

Meningkatnya kemungkinan pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan The Fed pada bulan Juli mendatang telah mendorong nilai tukar dollar AS lebih rendah.

Rendahnya dollar AS merupakan hal positif untuk bitcoin dan emas, yang dipandang sebagai mata uang alternatif yang harus reli ketika bank sentral mengambil tindakan untuk memangkas suku bunga.

Pekan ini, baik Gubernur The Fed Jerome Powell dan Gubernur Bank of England Mark Carney pun mengindikasikan bank sentral akan melihat bitcoin dan cryptocurrency lainnya dengan pikiran terbuka.

Pernyataan tersebut bisa berarti regulasi lebih lanjut, yang kemungkinan akan menyebabkan berkurangnya volatilitas untuk bitcoin dan lebih banyak legitimasi di pasar keuangan global.

Selain The Fed, tembusnya bitcoin ke angka fantastis tersebut juga didorong oleh Facebook, sebuah situs jejaring sosial yang baru-baru ini meluncurkan mata uang kripto, Libra.

Baca: Facebook Bakal Luncurkan Libra, Apa Bedanya dengan Bitcoin?

Pengenalan Facebook tentang Libra kepada masyarakat telah dipandang sebagai sesuatu yang dapat membawa mata uang kripto keluar dari bayang-bayang dan dikenal orang banyak.

Dari situ, mungkin akan banyak orang yang menggunakan mata uang kripto sebagai metode pembayaran yang sebenarnya, alih-alih menganggapnya sebagai peluang perdagangan jangka pendek yang membuat investor cepat kaya.

"Libra akan mengekspos 2 miliar pengguna Facebook ke mata uang kriptonya. Karena jaringannya yang besar dengan lebih dari 2 miliar pengguna, produk-produk yang diluncurkan Facebook mampu menjangkau jaringan yang luas," kata Jasper Lawler, kepala penelitian London Capital Group dikutip dari CNN, Minggu (23/6/2019).

"Libra akan membiakkan keakraban mata uang kripto ke khalayak yang lebih luas. Sebanyak 2 miliar pengguna Facebook sekarang akan jauh lebih terbuka untuk Bitcoin dan altcoin lainnya," tambah Lawler.

Tapi sebenarnya, kata Lawler, alih-alih membantu bitcoin, kemunculan Libra bisa menyakiti bitcoin. Konsumen mungkin akan lebih suka koin stabil seperti Libra daripada bitcoin dan mata uang kripto lain yang harganya selalu berubah drastis.

"Sementara itu mata uang kripto lainnya, seperti bitcoin, dikenal dengan volatilitasnya, Libra akan distabilkan oleh operatornya yang akan mendukung setiap unit mata uang kripto dengan aset dunia nyata," kata analis kebijakan senior di Information Technology and Innovation Foundation, Alan McQuinn.

Bahkan, lonjakan drastis bitcoin yang telah melonjak hampir 170 persen dari 3.700 dollar AS pada akhir 2018 pada akhirnya disinyalir bakal menakuti investor jangka panjang.

"Daya tarik bitcoin masih terlalu terbatas untuk investor rata-rata. Sangat berisiko dan volatilitasnya ekstrem," kata manajer portofolio ekuitas global di Newton Investment Management, Paul Markham menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com