Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Bekerja "Freelance," Pertimbangkan 4 Hal Ini Dulu

Kompas.com - 24/06/2019, 16:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

"Sebagai freelancer, reputasi Anda adalah segalanya. Jadi, ketika Anda mulai (bekerja freelance), Anda harus berusaha lebih keras untuk menunjukkan kemampuan dan membangun kredibilitas Anda," terang Hughes.

Ada sejumlah cara untuk membangun jejaring sebagai freelancer. Anda bisa menggunakan media sosial dan mencari informasi terkait layanan-layanan yang sesuai dengan keterampilan Anda.

"Ketika Anda telah menunjukkan keterampilan dan membangun reputasi, pekerjaan akan datang pada Anda. Bagian penting dalam pekerjaan Anda adalah memilih kesempatan yang menurut Anda memiliki potensi terbesar untuk Anda, kemudian bekerjalah untuk proyek itu," jelas Hughes.

Baca juga: Simak, Ini Tiga Tips Memasarkan Produk di Instagram

4. Apakah Anda memiliki motivasi yang cukup?

Hughes menyatakan, bekerja sebagai freelancer berarti Anda adalah bos, akuntan, dan manajer bagi diri sendiri. Oleh karena itu, Anda harus memiliki tanggung jawab yang besar untuk bekerja menghadapi deadline dan ekspektasi klien.

"Ini artinya selalu menangani beban kerja dengan baik, deadline, e-mail yang menumpuk, dan menghitung tarif dan pekerjaan baru," tuturnya.

Karena tugas freelancer yang tak ringan ini, Hughes mengatakan alangkah baiknya jika Anda memiliki motivasi yang besar untuk bekerja. Tetaplah berkomitmen dan berdedikasi dalam menjalankan pekerjaan ini.

"(Bekerja freelance) membutuhkan kedisiplinan diri, namun kebebasan dan jam kerjanya yang fleksibel sangatlah bagus," ungkap Hughes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com