Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaring Untung dari Usaha Pemancingan Ikan

Kompas.com - 24/06/2019, 21:37 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Anda mau membangun bisnis, bisnis pemancingan ikan bisa jadi bahan pertimbangan. Sebab, pundi-pundi uang bisa terus mengalir dengan nilai yang tak bisa dibilang kecil.

Seperti Hj. Chairudin, pemilik bisnis pemancingan ikan bernama "Pemancingan Telaga Mas" di daerah Depok. Bisnis yang dibangunnya sejak 1990-an masih mengalirkan uang meski dia telah berusia senja. Padahal awal membangun bisnis hanya iseng semata.

"Ya, iseng-iseng aja awalnya. Coba bikin pemancingan, akhirnya terus sampai sekarang," kata Hj. Chairudin saat ditemui Kompas.com, Senin (24/6/2019).

Chairudin mengaku, biasanya pemancingan bisa didatangi oleh 15-25 orang per hari. Bila hari libur, pengunjung bisa berkisar 50 orang. Di masa lebaran, pengunjung pemancingan miliknya pun masih menjadi daya tarik, sekitar 50-100 orang berdatangan dari berbagai wilayah.

Di pemancingan ini, tersedia 4 kolam dengan ukuran berbeda. Kolam berukuran sekitar 5×15 meter merupakan kolam terbesar yang biasanya dia sebut dengan Kolam A. Chairudin mengatakan, kolam ini hanya dibuka 1 minggu 2 kali, yaitu hari Minggu dan Rabu.

"Kolamnya juga dipakai untuk lomba memancing sebulan sekali. 2 joran (gagang pancing) itu kita hargai Rp 500.000," ungkap dia.

Selain Kolam A, terdapat 3 kolam yang bila digabungkan seukuran dengan Kolam A. beda dengan kolam A, 3 kolam tersebut dibuka tiap hari. 1 orang akan dikenakan biaya sekitar Rp 35.000 per hari.

2 kolam lainnya atau yang biasanya disebut sebagai "kolam borongan", bisa direservasi untuk kegiatan kantoran, seperti lomba memancing antar karyawan dan sebagainya.

Bedanya dengan kolam A, kata Chairudin, biaya sewa kolam borongan ini sama seperti kolam harian, yaitu Rp 35.000 per hari. Bedanya, jika kolam harian membayar Rp 35.000 per hari, kolam borongan membayar Rp 35.000 per 1 kilo ikan mas.

Menurut Chairudin, perbedaan harga ini karena beda banyak ikan di tiap-tiap kolam tersebut.

"Beda harganya karena beda banyak ikannya. Kalau kolam A bisa 50-58 kilogram untuk lomba," kata dia. 

Terkait omzet, Chairudin bisa mengantongi sekitar Rp 500.000 hingga Rp 1 juta perhari bila pengunjung berada di kisaran 15-50 orang. Belum lagi jika ditambah dengan penghasilan kolam borongan dan kolam A yang harganya lebih mahal.

Tapi, kata Chairudin, biaya tersebut belum termasuk hadiah lomba dan biaya memesan ikan di Cianjur. Dia mengaku, keuntungannya memang tak bisa dibilang kecil.

"Alhamdulillah, untungnya masih bisa untuk makan," guraunya sambil tertawa.

Saat ini, dia telah memiliki beberapa karyawan. Meski sempat sepi, pemancingan miliknya kembali ramai karena semakin banyak orang yang hobi memancing.

Nah, bila Anda juga ingin membangun usaha pemancingan, Chairudin berpesan jangan lupa untuk selalu melihat segmentasi pasar di daerah tempat Anda membangun usaha.

"Jangan lupa lihat pasar, yang menjadi tolak ukur ramai atau tidaknya pemancingan. Semakin banyak yang hobi memancing, semakin baik," saran dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com