KOMPAS.com - Keterampilan apa yang paling berguna agar diterima dalam dunia kerja? Pertanyaan ini mungkin yang paling banyak terbersit di benak Anda, para pencari kerja maupun pengusaha.
Linkedin, sebuah portal pencarian kerja profesional mengklaim punya jawabannya.
Dalam laporannya tentang keterampilan yang dibutuhkan masa depan, situs jejaring profesional ini telah mengambil data lebih dari 600 juta anggota untuk mengidentifikasi keterampilan tenaga kerja, khususnya di wilayah Asia Pasifik.
Hasilnya, laporan ini menyoroti 10 keterampilan yang telah mengalami pertumbuhan eksponensial selama 5 tahun terakhir. Hal ini merujuk pada lonjakan daftar keterampilan tersebut di profil anggota dan peningkatan permintaan dari perusahaan maupun pengusaha.
Dikutip dari CNBC, Selasa (25/6/2019), Linkedin mengatakan permintaan untuk keterampilan itu meningkat 3 kali lebih tinggi dibanding bidang keahlian lain dalam 12 bulan terakhir. Angka itu pun diasumsikan akan meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: Ini Strategi Indonesia Hadapi Tantangan Pekerjaan di Masa Depan
"Keterampilan ini mungkin baru lahir sekarang tetapi berpotensi akan melihat adopsi skala besar di masa depan," kata Linkedin.
Memang, menurut penelitian Forum Ekonomi Dunia (WEF) tahun 2018, 42 persen keterampilan inti yang diperlukan untuk pekerjaan umum diperkirakan akan berubah pada tahun 2020.
Berikut ini 10 keterampilan paling dicari di Asia Pasifik dalam dunia kerja:
1. Kecerdasan Buatan
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bidang ilmu komputer yang menggunakan mesin untuk melakukan tugas yang mirip manusia.
Ketika perusahaan sangat bergantung pada data, AI memainkan peran paling penting dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut.
Airbnb, misalnya, sekarang menggunakan pengenalan visual dan pembelajaran mesin untuk memahami foto apa yang paling menarik bagi calon tamu.
Posisi pekerjaan yang sesuai: business analyst, data scientist, software engineer
2. Blockchain
Blockchain mengacu pada buku besar publik terdesentralisasi, menyimpan daftar catatan yang berkembang, yang dikenal sebagai blok.
Blockchain menjadi terkenal sejak beberapa tahun terakhir sebagai teknologi mendasar di belakang cryptocurrency, seperti Bitcoin. Tak sampai situ, aplikasi ini sangat luas jangkauannya. Saat ini, teknologi tersebut digunakan di berbagai sektor, seperti hukum, keamanan, bahkan pendidikan.
Posisi pekerjaan yang sesuai: blockchain developer, Chief Technology Officer, Konsultan
3. Compliance
Seperti diketahui, pengusaha perlu memastikan bisnisnya mematuhi berbagai peraturan dan hukum dari masing-masing negara tempat mereka mengoperasikan bisnisnya. Hal ini menelurkan permintaan pada ahli kepatuhan atau Compliance.
Posisi pekerjaan yang sesuai: Chief data officer, Compliance officer, Risk management officer
4. Integrasi berkelanjutan
Dalam rekayasa perangkat lunak, integrasi berkelanjutan mengacu pada penggabungan reguler semua pekerjaan pengembang ke dalam satu platform bersama. Tujuan dari peran ini adalah untuk membantu mendeteksi masalah sejak dini dalam proses pengembangan.
Posisi pekerjaan yang sesuai: DevOps engineer, Full stack engineer, Software engineer
5. Front Web Developer
Front Web Developer adalah proses mengubah data menjadi grafis antarmuka, atau halaman web yang dilihat oleh pengguna internet. Dalam dunia digital yang semakin berkembang, proses tersebut diperlukan oleh bisnis di sebagian besar industri.
LinkedIn pun menyoroti peluang di sektor ritel Asia Pasifik, di mana penjualan e-commerce diperkirakan akan mencapai 3,5 triliun dollar AS pada tahun 2021.
Posisi pekerjaan yang sesuai: Frontend Developer, Full Stack Engineer, Web Developer
6. Gesture Recognition Technology
Gesture Recognition Technology atau teknologi pengenalan gerakan bertujuan untuk menutup celah antara manusia dan perangkat dengan mengajarkan komputer untuk membaca gerakan manusia.
Di sektor perbankan, pendidikan tinggi, dan periklanan pasar teknologi ini meningkat pesat. Bahkan, secara global diperkirakan akan bernilai 30,6 miliar dollar AS pada tahun 2025.
Posisi pekerjaan yang sesuai: Mobile Engineer, Researcher, Software Engineer
7. Human-centered design
Human-centered design bertujuan untuk menempatkan pengalaman pengguna di garis depan dari semua keputusan desain.
Pendekatan ini juga diaplikasikan oleh pendiri Apple, Steve Jobs. Nantinya, desain produk yang berpusat pada manusia juga akan semakin diminati oleh pebisnis di Asia Pasifik saat pengembangan produk meningkat.
Posisi pekerjaan yang sesuai: Desainer Grafis, Desainer Produk, User Experience Designer
8. Robotic Process Automation
Robotic Process Automation (RPA) atau adalah bentuk yang muncul dari otomatisasi proses bisnis. Menggunakan robotika atau kecerdasan buatan, proses ini bertujuan untuk mengotomatiskan tugas-tugas volume tinggi yang berulang.
Contoh penggunaannya ada di perbankan dan telekomunikasi, di mana transaksi dan prosedur pengaduan pelanggan dapat diotomatisasi.
Posisi pekerjaan yang sesuai: Analis Bisnis, Konsultan, Robotic Engineer
9. Social Media Marketing
Pemasaran media sosial adalah penggunaan media sosial untuk mempromosikan produk dan layanan. Dengan adopsi media sosial yang terus tumbuh pesat di Asia Pasifik, bisnis semakin menggunakannya untuk menjangkau pelanggan baru maupun yang sudah ada.
Memang, 74 persen perusahaan mengatakan percaya pemasaran media sosial berkontribusi pada garis bawah mereka.
Posisi pekerjaan yang sesuai: Digital Marketing Specialist, Marketing Manager, Social Media Marketing Manager
10. Otomatisasi alur kerja
Otomatisasi alur kerja adalah proses otomatisasi proses manual berdasarkan pada aturan bisnis yang ditentukan sebelumnya.
Dengan mengotomatiskan proses berulang dengan keterampilan rendah, pebisnis dapat membebaskan waktu karyawan untuk tugas yang lebih kreatif dan lebih terampil.
Posisi pekerjaan yang sesuai: Konsultan, Manajer Proyek, Software Engineer
Baca juga: Kenali 7 Tanda Anda Bakal Dipecat dari Pekerjaan