Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Manakah yang Paling Ramah Pekerja Perempuan?

Kompas.com - 25/06/2019, 08:35 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sembilan dari 10 negara yang paling ramah pekerja perempuan (yang tergabung dalam OECD) berasal dari Eropa. Seperti dikutip Kompas.com dari laman Forum Ekonomi Dunia (WEF), meski di beberapa negara lain tengah berupaya untuk memerbaiki kesenjangan kesetaraan gender.

Indeks PwC Women in Work 2019 menunjukkan, dua negara yang menduduki posisi teratas tidak tergantikan, dengan Islandia menempati posisi pertama yang diperkuat dengan pertumbuhan partisipasi kerja perempuan dan berkurangnya jumlah tingkat pengangguran perempuan.

Sementara, Swedia menempati posisi kedua salah satunya disebabkan oleh kebijakan cuti bagi orangtua (parental leave) yang mendorong laki-laki untuk mengambil waktu istirahat mereka.

Baca juga: Tidak Bahagia dengan Pekerjaan Anda, Mungkin Ini 5 Penyebabnya

Adapun posisi Norwegia yang sebelumnya berada di posisi lima teratas disingkirkan oleh Slovenia yang mengalami peningkatan jumlah perempuan di dunia kerja.

Selandia Baru, satu-satunya negara yang tidak termasuk dalam OECD pada indeks tersebut menempati posisi ke-tiga, posisi tertinggi yang pernah mereka capai selama ini. Luxemburg dan Polandia juga mengalami peningkatan yang cukup pesat dengan semakin sempitnya kesenjangan upah gender serta semakin berkurangnya tingkat pengangguran perempuan dalam jumlah besar.

Adapun posisi Portugal, Amerika Serikat dan Australia merosot cukup tajam. Portugal mengalami peningkatan kesenjangan upah gender, seentara Amerika Serikat dan Australia mengalami kemerosotan baik dari segi partisipasi kerja perempuan maupun jumlah pekerja penuh waktu perempuan.

PwC juga melihat kinerja dua negara non-OECD, yaitu China dan India.

Baca juga: Catat, Ini 2 Pekerjaan Bergaji Tinggi di Era Milenial

China yang memiliki peringkat antara Slovakia (26) dan Jepang (27) ini memiliki kesenjangan pembayaran gender yang lebih besar dari rata-rata (di antara OECD) (25 persen) dengan proporsi yang relatif tinggi dari perempuan yang bekerja dalam pekerjaan penuh waktu (89 persen).

Sementara itu, India berada di posisi paling bawah indeks PwC dengan kesenjangan upah gender yang cukup besar (36 persen) (lebih tinggi dari negara OECD lainnya) dan tingkat partisipasi perempuan yang relatif rendah dalam angkatan kerja.

Jika India bisa meningkatkan tingkat pekerja perempuan hingga tingkat yang sama dengan Swedia (69 persen), India berpotensi meningkatkan penghasilannya hingga 7 triliun dollar AS atau 79 persen dari posisi PDB India saat ini.

Adapun berikut 10 negara dunia yang paling ramah terhadap pekerja perempuan:

1. Islandia
2. Swedia
3. Selandia Baru
4. Slovenia
5. Norwegia
6. Luksemburg
7. Denmark
8. Polandia
9. Finlandia
10. Belgia


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com