Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

DPR: Gebrakan Mentan Mampu Majukan Sektor Pertanian

Kompas.com - 25/06/2019, 11:00 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dinilai mampu membuat gebrakan yang memajukan sektor pertanian Indonesia secara cepat dan tepat.

Alhasil, pencapaian swasembada komoditas pangan utama, seperti beras, jagung, cabai, dan bawang merah dapat terjadi.

Hal itu disampaikan oleh anggota Komisi IV DPR Fraksi PPP Hasanuddin. Menurutnya, semua kebijakan dan gebrakan yang dilakukan Amran berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.

"Misalnya, stabilitas harga pangan di tingkat konsumen selalu terjaga. Termasuk pada saat hari besar keagaman, seperti lebaran dan natalan. Inilah komponen yang berpengaruh dalam menekan angka kemiskinan di masyarakat," kata Hasanuddin di Jakarta, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (24/6/2019).

Baca jugaMentan Ingin Program Pertanian yang Berjalan Baik Diteruskan

Dia menjelaskan, capaian swasembada juga terjadi pada tataran makro, dimana stabilitas harga pangan mempengaruhi turunnya inflasi pangan dan kemiskinan di pedesaan. Kondisi ini yang selanjutnya mempermudah kebijakan fiskal untuk mendorong pertumbuhan sektor riil.

"Lebih elok lagi semua pencapaian ini didukung melalui penyelenggaraan prinsip akuntansi keuangan yang sangat baik. Makanya jangan heran, jika Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir berhasil mendapatkan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)," terang Hasanuddin.

Lebih lanjut, dia menilai, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama seluruh jajarannya pun terbukti mampu memenuhi target pembangunan sektor pertanian, termasuk kecukupan pangan masyarakat Indonesia dalam 4,5 tahun terakhir.

Capaian itu dibuktikan dari jumlah produksi tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, dan peternakan, yang rata-rata meningkat secara signifikan setiap tahunnya.

Dirut Bulog Budi Waseso, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Bupati Brebes Idza Priyanti, Dirjen Holtikultura Suwandi Suryo, dan Kepala Dinas Pertanian Jawa Tengah (kiri ke kanan) sedang melakukan panen bawang merah di Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Brebes, Jawa Tengah Rabu (1/8/2018).

Dok Humas Kementerian Pertanian Dirut Bulog Budi Waseso, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Bupati Brebes Idza Priyanti, Dirjen Holtikultura Suwandi Suryo, dan Kepala Dinas Pertanian Jawa Tengah (kiri ke kanan) sedang melakukan panen bawang merah di Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Brebes, Jawa Tengah Rabu (1/8/2018).
Meski begitu, menurut Hasanuddin, berbagai keberhasilan tersebut tidak mungkin tercapai bila Kementan tidak mendapat dukungan dari lembaga terkait, serta peranan pemerintah daerah yang semakin desentralisasi.

Dia mencontohkan, upaya peningkatan produksi padi dan jagung tidak akan berhasil bila tidak langsung di dukung dengan irigasi baik, yang berhubungan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Demikian juga dari sisi harga jual. Stabilitas harga terutama saat panen raya hanya akan terwujud bila didukung oleh kebijakan yang sejalan di Kementerian Perdagangan dan Badan Urusan Logistik (Bulog)," katanya.

Hasanuddin menambahkan, ke depan pembangunan pertanian harus dikelola oleh kementerian setingkat Menteri Koordinator (Menko). Tujuannya, agar fungsi koordinasi dapat lebih mudah dilakukan, atau tetap dikelola Kementerian Pertanian. Namun, dengan pemimpin seperti Amran.

Baca jugaBuat Berbagai Terobosan, Mentan Banjir Apresiasi di DPR

Sebab, menurut Hasanuddin, Amran terbukti telah mencurahkan seluruh hidupnya untuk pembangunan pertanian dengan kapasitasnya sebagai menteri dan pribadi.

"Beliau juga mampu menggerakan seluruh komponen bangsa di pusat dan daerah untuk mendukung gerak pembangunan pertanian. Karena itulah, sudah saatnya, Amran kembali dipercaya menjadi Menteri Pertanian," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com