JAKARTA, KOMPAS.com - Peritel kopi “grab n go” Kopi Kenangan tengah melakukan finalisasi pendanaan senilai 20 juta dollar AS atau sekitar Rp 288 milliar (kurs Rp 14.400 per dollar AS) dari Sequoia India.
Suntikan dana tersebut bakal digunakan untuk melakukan ekspansi di regional. Dalam jangka panjang, Kopi Kenangan pun akan melebarkan sayap bisnisnya di kawasan Asia Tenggara.
"Dengan pendanaan baru, Kopi Kenangan berencana untuk mempercepat pertumbuhan dengan membuka 150 gerai baru sebelum akhir tahun dan menargetkan membuka hingga 1.000 gerai di seluruh Indonesia pada 2021," ujar Co-Founder dan CEO Kopi Kenangan Edward Tirtanata dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (25/6/2019).
Kopi Kenangan kini memiliki 80 gerai di delapan kota dan melayani hampir satu juta cangkir pesanan kopi setiap bulannya, meningkat pesat dari 16 gerai dan 175.000 cangkir per bulan pada Oktober 2018.
Baca juga: Putra Bungsu Jokowi Ingin Buka Kedai Kopi di Singapura dan Filipina
Sebelumnya Kopi Kenangan telah mendapat pendanaan institusional pertamanya sebesar 8 juta dollar AS pada Oktober 2018 dari Alpha JWC Ventures yang berbasis di Indonesia.
Meski Kopi Kenangan kala itu tidak sedang aktif mencari investor, pendaan ini bermula dari perbincangan para pendiri dengan Sequoia India pada bulan April.
“Kami terkesan dengan Kopi Kenangan yang senantiasa berfokus pada pengalaman pelanggan, yang merupakan kunci untuk membangun consumer brand yang berkelanjutan. Pemahaman mendalam tim tentang cita rasa lokal dan fokus dalam membangun pengalaman baru berbasis teknologi membuat mereka tampil beda,” kata Managing Director Sequoia Capital Shailendra Singh.
Perusahaan ini sekarang fokus pada personalisasi, menempatkan aplikasi barunya sebagai 'barista pribadi' sehingga konsumen bisa meracik kopi yang mereka inginkan sesuai selera.
Dengan mengoperasikan gerai kecil, Kopi Kenangan bisa memotong biaya per cangkir sebesar 10 persen hingga 15 persen, dan perusahaan berencana untuk memanfaatkan teknologi internet of things (IoT) untuk mengelola inventaris dan mengurangi pemborosan, yang akan semakin memangkas biaya.
Baca juga: Unjuk Gigi di AS, Kopi Indonesia Bidik Transaksi 26,3 Juta Dollar AS
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.