Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ekspor Pertanian Naik, Petani Makin Sejahtera

Kompas.com - 25/06/2019, 14:00 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor pertanian per tanggal 24 Juni 2019 naik 25,19 persen atau 0,32 miliar dollar AS dibandingkan tahun lalu (Year on Year).

Menurut BPS kenaikan ekspor itu menjadi salah satu variabel penting yang menyebabkan kenaikan ekspor nasional sebesar 14,74 miliar dollar AS atau naik 12,42 persen pada Mei 2019 secara bulanan (Month on Month).

Alhasil, neraca perdagangan nasional pun surplus sebesar 207,6 juta dollar AS.

Kenaikan nilai ekspor ini tak lepas dari upaya Kementerian Pertanian (Kementan) guna berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kenaikan nilai ekspor pertanian utamanya karena kenaikan nilai ekspor sarang burung, kopi, tanaman hutan, aromatik, dan rempah-rempah serta logam dasar mulia," ungkap Kepala BPS Suhariyanto melalui siaran tertulis, Selasa (25/6/2019).

Baca jugaDalam 4 Tahun Terakhir Nilai Ekspor Pertanian Papua Meningkat

Berdasarkan data Bloomberg, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sektor pertanian per tanggal 24 Juni 2019 juga menguat sebesar 1,95 persen.

Padahal, IHSG secara umumnya melemah ke zona merah sebesar 0,25 persen atau 15,92 poin ke level 6.299,51. 

Perihal hal ini, Ketua Komite II DPD RI M. Aji Mirza Wardana menilai, kinerja positif pada tahun ini membuktikan kebijakan dan program Kementan tidak hanya berhasil meningkatkan produksi, tetapi juga meningkatkan nilai ekspor.

Hasilnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dapat membangun perubahan yang membanggakan.

"Agar capaian ekspor sektor pertanian ini ke depannya terus meningkat dan bertambahnya jenis komoditas yang diekspor, semua komponen harus mendukung program pertanian era saat ini," pintanya.

Baca jugaIni Upaya Kementan untuk Genjot Ekspor Pertanian

Ilustrasi petani beras di IndonesiaShutterstock Ilustrasi petani beras di Indonesia

Tingkatkan pertumbuhan ekonomi

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menjelaskan, kenaikan tajam nilai ekspor Mei 2019 dan semester I tahun ini merupakan hasil pemfokuskan program Kementan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui ekspor dan investasi.

Untuk mendorong ekspor, salah satunya Kementan mengeluarkan kebijakan mempermudah perizinan eskpor dengan waktu pengurusan singkat, yakni sekitar 3 jam. 

"Padahal sebelumnya membutuhkan waktu yang cukup lama yakni 312 jam," jelasnya.

Menurut Kuntoro Boga, salah satu implementasi kebijakan tersebut adalah menerapkan sistem layanan karantina jemput bola (inline inspection) yang akan turut mendukung pembangunan kawasan pertanian berbasis keunggulan komparatif dan kompetitif. 

"Sistem ini juga langsung mengatur registrasi kebun, sertifikasi packaging house, dan pembinaan mutu antara eksportir, petani, dan Atase Pertanian sebagai market intelegent," ujarnya.

Baca jugaNaikan Ekspor Pertanian, Indonesia dan Iran Buat Protokol Karantina

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com