Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo III dan PGN Bangun Terminal LNG di Pelabuhan Tanjung Perak

Kompas.com - 26/06/2019, 16:13 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) bekerja sama dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membangun terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

"Terminal LNG ini menjadi langkah sinergi BUMN untuk menopang kebutuhan gas di Jawa Timur, karena bisa memasok hingga 30 MMSCFD. Adanya fasilitas ini akan meningkatkan reliability (keandalan) dan sustainability (keberlanjutan) pasokan gas ke para pelanggan seperti industri, ritel, dan kelistrikan,” ujar Direktur Utama Pelindo III Doso Agung dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/6/2019).

Doso menjelaskan, Pelindo III sebagai pengelola Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menyiapkan Terminal Teluk Lamong dan lini bisnis logistik energinya, PT PE Logistik, untuk membangun fasilitas terminal LNG.

Baca juga: PGN Kerja Sama dengan Pelindo Bangun Terminal LNG Telok Lamong

Dengan dibangunnya terminal LNG itu diharapkan menjadi gerbang masuk distribusi gas PGN untuk pasar Jawa-Bali, mengingat lokasi Pelabuhan Tanjung Perak yang strategis.

"Pasokan LNG akan semakin lancar sehingga biaya logistik dapat ditekan. Selain itu diharapkan juga ada dampak ikutan berupa peningkatan daya saing industri di Jawa Timur, karena kepastian pasokan yang membuat penghematan biaya belanja energi dan peningkatan produksi,” kata Doso.

Sementara itu, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menambahkan, PT PGN LNG Indonesia (PLI) akan menggarap tiga fase pembangunan.

"Dalam skema distribusi dan transmisi gas, pasokan LNG dapat dikapalkan dari sumur di Bontang/Tangguh. Bahkan LNG impor, apabila pasokan LNG domestik tidak mampu lagi memasok kebutuhan LNG untuk domestik,” ujarnya.

Baca juga: PGN Dipercaya Pemerintah Jual LNG Blok Sanga-Sanga

Gigih melanjutkan, kemudian LNG ditampung di terminal LNG yang mempunyai fasilitas storage sementara dan dan di-breakbulk dengan filling unit untuk penjualan ritel. Dengan begitu, LNG bisa langsung mengalir ke konsumen melalui jaringan pipa.

Selain itu, LNG juga dimungkinkan untuk dilakukan pendistribusian melalui truk kepada konsumen ritel (LNG trucking).

Pada fase pertama, pembangunan akan fokus kepada fasilitas regasifikasi di kawasan lepas pantai dan menggunakan storage sementara, dengan utilisasi kapal LNG ukuran sedang yang sesuai ukuran jetty (dermaga) eksisting di Terminal Teluk Lamong.

Fase kedua yaitu pembangunan terminal pengisian LNG skala kecil (Iso Tank 20-40 feet container) untuk distribusi LNG di luar sistem pipa PGN dan ship to truck LNG bunkering. Fase paling akhir mencakup pembangunan tangki LNG permanen.

Baca juga: Bangladesh Buka Pasar untuk LNG dari Indonesia

Dimulai dengan dengan ukuran 50.000 cbm, sebagai pengganti floating storage untuk memenuhi kebutuhan suplai gas sistem pipa PGN di Jawa Timur. Fasilitas tersebut dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan sampai dengan 180 MMSCFD.

Pengoperasian penuh terminal tersebut diperkirakan pada 2023, dan dapat berkembang untuk pemenuhan semua kebutuhan gas di Jawa Timur sebesar 600 MMSCFD dalam jangka panjang.

"Perpipaan dari jetty menuju onshore regasification unit akan sangat efisien karena bisa ditempatkan di atas pilecap conveyor yang sudah ada untuk melayani bongkar curah kering di Terminal Teluk Lamong. Sedangkan luasan area yang disiapkan Pelindo III untuk fasilitas regasifikasi mencapai 2,5 hektar, sehingga sangat memadai,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com