Sementara sejumlah karyawan yang terdampak penutupan gerai, mereka mengaku pasrah dengan semua keputusan perusahaan. Ada yang akan mengambil pensiun dini, ada pula yang mengajukan kembali menjadi karyawan di unit bisnis yang lain.
Hadrianus juga membenarkan karyawan dapat mengajukan diri untuk dapat bertugas di unit bisnis HERO yang lain, seperti Guardian dan IKEA.
"Rekan kerja dapat mengajukan diri untuk dapat bertugas di unit bisnis kami yang lain dan kami akan berupaya memberikan peluang di masa depan jika memungkinkan," kata Hadrianus.
Perubahan ini akan menjadi periode sulit bagi karyawan terdampak. Tapi, pihaknya memastikan transisi karyawan yang mengajukan diri ke unit bisnis lain bisa berjalan optimal dan adil.
Sayangnya, dia tak dapat menyebutkan besaran karyawan yang terkena PHK maupun besaran uang pesangon. Dia hanya mampu memastikan segala keputusan yang diambil dalam perubahan bisnisnya mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Republik Indonesia.
"Kami tidak dapat memberikan informasi ini secara spesifik. Tapi kami akan selalu memastikan bahwa perubahan dalam bisnis kami selalu mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Republik Indonesia," jelas Hadrianus.
Namun, beberapa karyawan yang berhasil ditemui Kompas.com menyebut paling tidak ada 32 orang yang terkena PHK di Giant Ekspress Mampang Prapatan. Sementara yang lainnya, belum mengetahui secara detil keputusan perushaaan.
Sepanjang tahun 2018, PT Hero Supermarket Tbk telah menutup 26 gerai. Hero juga mencatat kepemilikan gerai Giant sebanyak 125 gerai. Dengan penutupan 6 gerai, total gerai Giant bakal berkurang menjadi 119 gerai.
Dari segi pendapatan, pendapatan HERO di kuartal I 2019 naik tipis sebesar Rp 3,06 triliun dari Rp 3,04 triliun di kuartal yang sama tahun 2018. Sementara rugi tahunan turun dari Rp 4,13 miliar menjadi Rp 3,52 miliar.
HERO juga mencatatkan kerugian perusahaan yang meningkat di tahun 2018, menjadi 1,25 triliun dari Rp 249 miliar di tahun 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.