Pemerintah setempat pun menyatakan, karena dollar AS yang begitu kuat, tarif produksi lokal pun menjadi sangat mahal sehingga indutri lebih memilih untuk melakukan impor.
Dollar RTGS yang kemudian menjadi dollar Zimbabwe berlaku resmi pada Senin (24/6/2019) dan menjadi satu-satunya mata uang yang berlaku di negara tersebut. Masyarakat setempat menilai dollar Zimbabwe yang masih lekat dengan kekurangan makanan dan lonjakan inflasi pun mengeluhkan tidak adanya peringatan lebih awal terkait hal ini.
"Kita seharusnya memiliki mata uang kita sendiri. Tetapi mereka seharusnya tidak menghapusnya seolah-olah mereka menukar lalat. Mereka seharusnya memberi kita peringatan," kata seorang pria kepada BBC.
Supermarket dan mereka yang berada di sektor formal pun mulai memberlakukan transaksi dengan dollar Zimbabwe, meski tarif yang harus dibayarkan menjadi melampaui kemampuan banyak orang.
Misalnya saja, konsultasi dokter saat ini dihargai 1.800 dollar Zimbabwe,lebih dari penghasilan seorang guru atau perawat dalam sebulan.
Pedagang informal, yang mendominasi ekonomi dan membutuhkan dollar AS untuk impor pun menyatakan bakal menentang kebijakan ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.