Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Investment Grade, Beban Bunga Utang Pemerintah Kian Turun

Kompas.com - 27/06/2019, 19:52 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berupaya untuk menekan beban bunga utang yang kian menurun memasuki tahun 2019. Hingga saat ini, beban bunga utang yang harus dibayarkan pemerintah kian kecil.

Hal ini ditunjukkan dengan yield (imbal hasil) yang harus dibayarkan oleh pemerintah) obligasi pemerintah 10 tahun yang saat ini sebesar 7,42 persen.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menjelaskan, turunnya beban bunga utang yang harus dibayarkan pemerintah tersebut selain karena langkah efisiensi, juga disebabkan peningkatan rating surat utang pemerintah yang sudah mencapai level investment grade dari Standard and Poors (S&P).

Baca juga: Fitch Patok Predikat Investment Grade RI, Kemenkeu Nilai Bukti Ekonomi Stabil

"Tetapi paling tidak kita bisa menunjukkan bahwa kenaikan daripada beban bunga ini malah kita upayakan semakin menurun di 2019 ini kalau kita lihat sudah hanya tinggal 7 persen. Ini menjadi salah satu hasil dari pada langkah pemerintah untuk efisiensi daripada beban bunga," ujar Askolani di Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Meningkatnya standar surat utang pemerintah tersebut membuat investor menjadi yakin dengan pengelolaan utang di Indonesia.

Jika pengelolaan utang kian membaik, ke depan di harapkan beban bunga utang yang harus dibayarkan pemerintah juga terus terjaga rendah.

Adapun data Kemenkeu menunjukkan, hingga Mei 2019 pemerintah telah merealisasikan pembayaran bunga utang sebesar 47,14 persen terhadap APBN atau sebesar Rp 127,07 triliun dari target Rp 275,89 triliun.

Baca juga: Ekonom Ini Yakin RI Masih Akan Dapat Peringkat Investment Grade

Untuk kian menurunkan beban bunga tersebut, salah satu upaya yang dilakukan pemerknyah adalah dengan memperluas pasar surat utang pemerintah.

"Jadi pendalaman market menjadi sangat penting supaya surat utang ini lebih mudah diperjualbelikan seperti misalnya pasar modal dan pasar keuangan yang lainnya," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com