Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gairah Teknologi Informasi Tekan Neraca Dagang?

Kompas.com - 27/06/2019, 21:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) membuat kajian terkait persoalan transaksi berjalan yang mengalami defisit sejak 2011 akibat tekanan neraca perdagangan.

"Dari hasil awal kajian ditemukan tekanan tersebut," ujar Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta, Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Salah satu penyebab defisit transaksi berjalan yakni akibat neraca jasa sektor teknologi informasi dan telekomunikasi yang defisit sejak 2011 dan semakin dalam.

Impor barang untuk komoditas mesin dan peralatan elektronik mencapai 21,45 miliar dollar AS pada 2018, atau setara 11,37 persen terhadap impor.

Baca juga: Surplus dengan AS, Neraca Perdagangan RI Masih Defisit Lawan China

Ini menjadikan impor komoditas mesin dan peralatan elektronik menempati posisi ketiga komponen impor terbesar, setelah bahan bakar mineral dan reaktor nuklir dan permesinan.

Tingginya impor di sektor tersebut, memunculkan kekhawatiran. Sebab menurut KEIN teknologi sudah menjelma menjadi kebutuhan dasar sehingga permintaan akan semakin meningkat.

Selain teknologi informasi, sektor yang menyumbang impor terbesar yakni bakar minyak, gandum dan serealia, emas hingga gula.

KEIN melakukan simulasi dampak kebijakan terhadap neraca pembayaran dengan substitusi solar dengan biodiesel sebesar 50 persen, substitusi impor barang-barang teknologi informasi dan telekomunikasi, mengendalikan impor gandum serta mempercepat swasembada gula.

Hasilnya, dapat memperbaiki defisit neraca pembayaran (balance of payment) dan bahkan dapat memberikan surplus hingga lebih dari 1 miliar dollar AS.

KEIN menilai perlunya pendorongan penggunaan komoditas dan jasa sektor teknologi informasi dan telekomunikasi dalam negeri untuk mengurangi beban biaya penggunaan HAKI dan impor agar memperbaiki transaksi berjalan.

Selain itu KEIN juga menulilai pengembangan industri sektor teknologi informasi dan telekomunikasi wajib untuk dilakukan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+