Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak 5 Tips Berkarir di Bidang "Social Enterprise"

Kompas.com - 28/06/2019, 19:03 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda penyuka gerakan maupun organisasi sosial, tak perlu khawatir tidak bisa mengembangkan bakat dan berkarir didalamnya. Sebab peluang itu sangat terbuka lebar bagi Anda.

Pun saat ini banyak manajer perekrutan yang mempertimbangkan pengalaman organisasi dalam proses rekrutmen.

Untuk memudahkan Anda membangun karir di dunia organisasi, simak 5 tips ala Community Engagement Officer Campaign.com Ahmad Aziz.

1. Temukan Passion Diri

Temukan minat dan bakat yang ada pada diri Anda sendiri. Setelah menemukan bakat, carilah organisasi maupun perusahaan organisasi yang sesuai dengan minat dan bakat tersebut.

"Misalnya kamu sangat cinta dengan isu lingkungan, kamu bisa daftar di WWF Indonesia ataupun Go Green," kata Ahmad Aziz dalam talkshow di Qareer Festival 2019 Jakarta, Jumat (28/6/2019).

2. Isi CV Dilengkapi Pengalaman Organisasi

Isi curriculum vitae (CV) dengan pengalaman organisasi Anda. Sebab beberapa organisasi akan melihat pengalaman dan cerita Anda berorganisasi di dalam CV. Ini menjadi nilai tambah bila Anda ingin berkarir di bidang social enterprise.

Aziz mengatakan, tak perlu khawatir bila pengalaman organisasi tak sesuai lowongan yang Anda daftarkan. Sebab, hal ini bisa menjadi pertimbangan manajer perekrutan.

"Cantumkan saja. Kalau tidak tercantum, HR tidak akan tahu," kata Aziz.

3. Tunjukkan integritas

Ketika Anda pernah aktif di lingkungan organisasi, ceritakan kontribusi Anda dalam organisasi tersebut. Biasanya, hal ini juga akan menjadi pertanyaan manajer perekrutan saat wawancara.

Tak harus menunggu wawancara, Anda pun bisa menceritakannya melalui CV. Tapi tentu saja, harus singkat dan padat agar manajer perekrutan tak terganggu dengan cerita Anda.

"Ceritakan kontribusimu. karena meng-hire orang-orang itu tak hanya dari nilai, tapi mereka akan melihat background sosialnya," ujar Aziz.

4. Toleransi Budaya

Nah, ketika Anda telah berhasil masuk ke lingkungan perusahaan social enterprise, Anda pun dituntut untuk toleransi terhadap beragam budaya.

Sebab bukan tak mungkin Anda akan ditugaskan ke cabang-cabang perusahaan di luar Jakarta yang mungkin budayanya terlihat asing di mata.

"Kamu harus siap ditempatkan di kantor cabang yang budayanya baru. Oleh karena itu dibutuhkan rasa toleransi antar budaya," ucap Aziz.

5. Kemampuan Bahasa Asing

Kemampuan berbahasa asing memang menjadi nilai penting. Sebab hidup manusia selalu dinamis dan berkomunikasi dengan manusia di belahan dunia manapun. Apalagi, saat ini eranya digital yang memudahkan orang saling sapa meski terpaut jarak yang jauh.

Lalu, bagaimana bagi Anda yang tak punya pengalaman berorganisasi tapi sangat ingin bekerja di bidang organisasi sosial? Tak perlu khawatir, cukup tunjukkan keterampilan lain yang menjadi nilai tambah dan tunjukkan keinginan besar Anda untuk bisa bergabung di perusahaan tersebut.

"Tunjukkan di CV-mu bagaimana nantinya kamu akan berkontribusi untuk mereka, dan sejauh apa kontribusimu. Jadi enggak apa-apa enggak punya pengalaman organisasi," jelas Aziz.

Cara lainnya, ikuti organisasi selama masih memiliki waktu. Saat ini banyak organisasi di luar sana yang bisa Anda ikuti untuk menjadi relawan maupun aktivis lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com