Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di KTT G20, Ini 5 Topik Ekonomi yang Dibahas Presiden Jokowi

Kompas.com - 30/06/2019, 11:01 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo hadir dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G20 ke Osaka, Jepang sejak Kamis (27/6/2019). Ia turut memboyong sejumlah menteri dalam pertemuan tersebut.

Kelompok negara-negara Grup 20 atau G20 dibentuk pertama kali pada pertemuan G7 di Berlin, Jerman pada 1999. Negara-negara tersebut di antaranya adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, China, Afrika Selatan, dan anggota Uni Eropa.

Pertemuan G-20 perlu dilakukan secara aktif untuk menghindarkan dunia dari krisis global yang menjalar seperti yang terjadi tahun 1997-1998 dan 2007-2008.

Baca juga: Di Sela KTT G20, RI-Jepang Bahas Penyelesaian Perjanjian Perluasan Akses Pasar

Dalam lawatannya tersebut, Presiden dan para menteri mengangkat sejumlah isu global, salah satunya masalah ekonomi. Berikut beberapa hal yang dibahas Jokowi bersama pimpinan negara lain dalam forum KTT G20.

1. IDEA Hub

Presiden Jokowi, dalam pidatonya, mengusulkan perlunya Digital Media Accelerator Hub (IDEA Hub), yaitu platform untuk kurasi dan pengelolaan dari berbagi pengalaman mengenai model model bisnis digital dari para unicorn anggota G20.

IDEA Hub terdiri dari tiga area, yakni Sharing Economies, Workforce Digitalization, dan financial inclusion.

Tiga hal ini dipilih karena diharapkan mampu mengurangi ketimpangan dalam berbagai hal. Dengan demikian, lompatan teknologi harus dirasakan manfaatnya oleh setiap orang sehingga tak ada yang tertinggal di belakang.

Baca juga: Sri Mulyani: Perang Dagang Lanjut, Ekonomi Dunia Hanya Capai 3,1 Persen

2. Dukung pembangunan di Arab Saudi

Presiden Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman, di sela KTT G20. Jokowi menyampaikan beberapa hal terkait dukungan Indonesia kepada Arab Saudi, salah satunya soal keinginan Indonesia untuk berpartisipasi dalam revolusi ekonomi mencapai visi Saudi 2030. 

Indonesia memiliki dua BUMN, yaitu Wijaya Karya dan Waskita Karya yang berpengalaman di bidang konstruksi dan properti. Bahkan, keduanya memiliki kantor perwakilan di Arab Saudi.

“Saya sampaikan BUMN konstruksi Indonesia siap untuk mendukung pembangunan di sektor perumahan ataupun untuk konstruksi proyek-proyek NEOM,” ujar Jokowi.

Baca juga: Bertemu Putra Mahkota, Jokowi Pastikan BUMN Dukung Konstruksi di Arab Saudi

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan minat Indonesia untuk terlibat dalam proyek sektor perkeretaapian Arab Saudi. Untuk itu, Presiden ingin agar tim dari kedua pihak bisa bertemu untuk membahas hal ini secara khusus. 

Isu lainnya yang diangkat Presiden Jokowi adalah kerja sama antara Pertamina dengan Aramco. Terkait hal ini, menteri luar negeri kedua negara telah membahasnya di Jeddah dan sepakat untuk mendorong pertemuan tingkat menteri kedua negara.

Pembahasan kerja sama diharapkan selesai pada bulan Oktober, sehingga kerjasama dapat segera dilakukan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com