Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejayaan ITC Mangga Dua Mulai Surut, Pembeli Pun Bisa Berlari-lari...

Kompas.com - 01/07/2019, 06:31 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com — ITC Mangga Dua dikenal sebagai salah satu pusat perbelanjaan pakaian di Jakarta. Lokasi ini pernah menjadi salah satu pasar tersibuk dikunjungi pembeli.

Pada masa itu, pengunjung yang datang untuk berjalan kaki saja susah, tak hanya pengunjung yang padat, tapi ruang-ruang yang ada juga betul-betul dimanfaatkan oleh pedagang yang berjualan sehingga hanya tersisa sedikit ruang untuk pendatang berjalan kaki.

Namun, kini pemandangan itu sirna. Seperti terlihat pada Minggu (30/6/2019), hari ketika biasanya masyarakat berbelanja, ITC Mangga Dua tak lagi seramai biasanya. Padahal, setiap tanggal 30 sudah bisa dibilang sebagai tanggal muda bagi orang yang baru gajian.

Meski demikian, tidak bisa dibilang sepi juga karena pembeli di hari itu tetap ada. Aksi tawar-menawar juga kerap terdengar di sepanjang lapak di ITC Mangga Dua. Namun, jumlah pembeli tersebut masih jauh di bawah ekspektasi para pelaku usaha yang berjualan di mal yang diresmikan Sinarmas Land pada 1989 itu.

Baca juga: Bisnis Ritel Ketat, ITC Permata Hijau Mulai Lesu

Hendrik, salah satu penjaga toko pakaian pria di lantai enam ITC Mangga Dua, mengakui bahwa tahun ini menjadi salah satu tahun tersulit.

“Beberapa hari yang lalu kami juga sampai enggak jualan karena belum tentu satu hari ada penjualan,” kata pria yang telah menjaga toko sejak tujuh tahun lalu itu.

Di toko tempat Hendrik bekerja, yang luasnya sekitar 2 x 4 meter itu terpampang foto bosnya bergaya di sebelah Presiden Joko Widodo. Saat itu Jokowi mengenakan baju kotak-kotak ala kampanyenya dulu.

Kemungkinan foto itu diambil saat Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Foto yang sengaja dipampang di toko itu seakan memang ditujukan agar memberikan nilai tambah bagi branding toko.

Toh branding dengan foto itu juga tidak memberikan pengaruh apa-apa bagi penjualan toko di tempat Hendrik bekerja dewasa ini. “Namanya pengunjung sepi ya sudah pasti tidak akan laris,” ujar Hendrik.

Baca juga: Giant Tutup 6 Gerai dan Segudang Dampaknya

Di sebelah toko Hendrik terdapat lapak yang kosong tertutup rolling door. Menurut dia, sebelumnya toko itu pernah diisi oleh pedagang pakaian khusus olahraga.

Saat awal buka, yakni awal 2018, toko itu laris diburu pendatang ITC Mangga Dua. Tapi kian waktu karena kunjungan yang kian sepi, Hendrik melihat penjualan toko di sebelahnya tidak lagi laris. Hingga akhirnya toko pakaian olahraga itu tutup beberapa bulan lalu. Hendrik menduga karena pemilik tak sanggup membayar sewa toko.

Berbeda dengan mantan tetangganya itu, bosnya Hendrik tidak menyewa lapak di ITC Mangga Dua. Lapak itu sudah menjadi hak milik bosnya Hendrik. Artinya, toko itu tidak terlalu terbebani dengan biaya sewa per tahun atau per bulan.

Tapi kenyataannya, kata Hendrik, pihaknya kerap kesulitan juga membayar tagihan service, termasuk listrik bulanan.

“Sebulan sekitar Rp 2,2 juta harga biaya service itu. Waktu itu (belum lama) karena omzet tidak nutup, pernah telat bayar. Kalau telat bayar, denda lagi Rp 50.000,” katanya.

Keramaian yang pernah ada di ITC Mangga Dua, kata Hendrik, terakhir kali kerap disaksikannya pada 2018.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com