Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antisipasi Kemarau, Kementan Dorong Petani Manfaatkan Program Asuransi

Kompas.com - 01/07/2019, 10:26 WIB
Mico Desrianto,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong petani di Indonesia untuk memanfaatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Asuransi merupakan antisipasi gagal panen memasuki musim kemarau.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan AUTP memberikan manfaat besar kepada petani melalui biaya premi yang relatif ringan.

"Hanya Rp 36 ribu hektar (ha) per musim, petani yang mengalami gagal panen akibat kekeringan, terkena bencana banjir, dan serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dapat klaim Rp 6 juta per ha," ujar Sarwo dalam pernyataan tertulis, Senin (1/7/2019).

Sarwo mengimbau para petani ikut asuransi karena pembayaran klaim yang dilakukan PT Jasindo berjalan lancar.

"Saat ini sudah mudah untuk mendaftar karena adanya layanan berbasis online melalui Sistem Informasi Asuransi Pertanian (SIAP)," ucap dia.

Berdasar data Kementan, jumlah petani peserta AUTP terus meningkat. Tercatat, realisasi AUTP pada 2018 tercapai 806.199,64 ha atau 80,62 persen dari target Kementan yakni 1 juta ha.

"Untuk proses klaim, kerugian yang diajukan petani mencapai 12.194 ha atau sebesar 1,51 persen," ujar dia.

Berkat AUTP, lanjut Sarwo, sudah banyak petani yang masih bisa bernafas lega meski lahannya mengalami gagal panen akibat bencana alam.

"AUTP ini akan terus kami sosialisaikan ke petani," jelas Sarwo.

Diwartakan Kompas.com (28/6/2019), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau di Indonesia terjadi pada Agustus 2019.

Pada periode Juli hingga September, sebagian besar wilayah memiliki curah hujan rendah dengan sifat hujan di bawah normal.

Bebebapa wilayah di Indonesia kini mengalami kondisi iklim kemarau dalam tahap mengkhawatirkan, sebut saja Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"Yuk sebelum mulai menanam sebaiknya didaftarkan asuransi dulu. Bayarnya enggak mahal karena disubsidi Pemerintah," tutup Sarwo Edhy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com