Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akulaku Berencana Rambah Pasar Kredit UMKM dan "Car Loan"

Kompas.com - 01/07/2019, 16:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah meluncurkan consumer loan sejak 3 tahun lalu, Akulaku berencana mengembangkan bisnisnya ke ranah pinjaman UMKM (SME Loan) berbarengan dengan kredit kepemilikan kendaraan bermotor (Car Loan) akhir tahun 2019.

Direktur of Corporate Affairs dan Public Relations Akulaku Indonesia Anggie Setia Ariningsih mengatakan, SME loan ini nantinya sebagai wadah untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) meminjam dana produktif di Akulaku untuk keperluan bisnisnya.

"SME loan ini untuk para merchant-menchant buat modal usaha bisnis maupun modal sehari-hari bisnisnya," kata Anggie Setia Ariningsih di Wyl's Kitchen Jakarta, Senin (1/7/2019).

Anggie mengungkapkan, SME loan maupun car loan memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk peminjaman dana UKM. Adapun bedanya terletak pada besaran limit pinjaman dan jaminan.

"Kalau SME limitnya bisa sampai Rp 50 juta. Kalau car loan lebih besar karena jaminannya BPKB mobil," ujar Anggie.

Selain membantu UKM menjalankan bisnisnya, kata Anggie, SME loan juga bertujuan mendukung program pemerintah dan mengidentifikasi besaran hutang konsumtif dan produktif.

Anggie mengakui selama ini hutang konsumtif dan produktif Akulaku belum seimbang. Akulaku pun kerap dibilang konsumtif karena berhubungan dengan consumer loan.

"Tapi sebetulnya enggak. Sebanyak 12.000 merchant-merchant itu kita kasih loan juga. Tapi masalahnya sistem kami belum bisa mengidentifikasi yang mana produktif yang mana konsumtif. Makanya kita mau buat SME biar jelas yang produktif berapa," jelas Anggie.

Apalagi, kata dia, hutang produktif bisa membantu masyarakat lebih jauh, pengembalian uang perusahaan terjamin, dan ticket size-nya jauh lebih besar dibanding hutang konsumtif.

Adapun target pertumbuhan hutang produktif setelah diluncurkannya SME loan dan car loan ini sebesar 20 persen. Pencapaian targetnya pun akan melalui sejumlah cara, seperti keadaan bisnis calon peminjam, domisili calon peminjam, dan stabilnya bisnis tersebut.

"Bismillah kuartal IV akhir tahun ini, kita diberi waktu untuk apply oleh OJK sampai akhir tahun ini. Mudah-mudahan secepatnya," harap Anggie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com