Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LinkAja Diluncurkan, Bagaimana Tanggapan Manajemen OVO?

Kompas.com - 01/07/2019, 17:26 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui lembaga terkait resmi meluncurkan LinkAja setelah sempat beberapa kali tertunda.

LinkAja merupakan layanan keuangan berbasis elektronik yang dihadirkan oleh perusahaan-perusahaan di bawah naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

LinkAja diluncurkan secara simbolis pada Minggu (30/6/2019) di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Lal, bagaimana tanggapan OVO? Apakah dianggap sebagai ancama atau sebaliknya?

Director of Enterprise Payment OVO Haryanto Gunawan, mengatakan, pihaknya menyambut baik kehadiran LinkAja sebagai salah satu pemain platform pembayaran di Indonesia.

"Kami sangat welcome, selamat kepada teman-temen LinkAja," kata Haryanto di Jakarta, Senin (1/7/2019).

Haryanto menilai, hingga saat ini literasi dan penggunaan digital payment di Tanah Air masih cukup rendah. Ini dipengaruhi oleh infrastruktur yang belum begitu baik dihadirkan perusahaan layanan keuangan, baik bank maupun non-bank.

Karena itu, kehadiran LinkAja akan memberikan dampak positif pada aspek literasi maupun penggunaannya.

"Yang kita lihat di Indonesia ini untuk digital payment masih sangat rendah, mungkin sekitar 10 persen. Dari itu, 90 persen masih cash dominan, (OVO) masih punya market," ujarnya.

Dia berharap, hadirnya LinkAja sebagai salah satu layanan keuangan berbasis elektronik bisa memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya transaksi non tunai. Sehingga penggunaan digital payment akan meningkat secara perlahan.

"Sehingga kita bisa bersama-sama mengedukasi masyarakat langsung, bagaimana pentingnya perpindahan dari cash ke cashless," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, grand launching platform pembayaran LinkAja ini dihadiri sejumlah pejabat. Di antara lain oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Kominfo Rudiantara, hingga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Tadi sudah melihat grand launching dari LinkAja yang turut dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Seperti mottonya LinkAja dari Indonesia untuk Indonesia. LinkAja adalah sistem pembayaran yang dikeluarkan oleh sinergi BUMN dan dimiliki oleh BUMN," kata Rini di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (30/6/2019).

Rini mengatakan, meskipun baru meluncur LinkAja juga sudah dapat digunakan untuk bertransaksi di luar negeri, misalnya di Singapura. Targetnya, LinkAja juga akan dapat digunakan di Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan, lantaran banyak pekerja migran Indonesia di negara tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com