Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: Indonesia Pasar Menarik bagi E-Commerce

Kompas.com - 02/07/2019, 11:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan Liftoff, platform pemasaran dan penargetan ulang aplikasi seluler menyatakan bahwa Indonesia merupakan pasar yang sangat menarik dalam hal akuisisi dan perilaku pengguna terhadap aplikasi belanja seluler.

Hal ini disebabkan tingginya ekspansi penggunaan internet serta pertumbuhan perdagangan daring atau e-commerce.

Riset dilakukan sejak 1 April 2018 hingga 1 April 2019 uang menjangkau kawasan Asia-Pasifik, Amerika Utara, Amerika Latin, serta Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa pengguna aplikasi belanja semakin menyukai aktivitas berbelanja pada tahun ini, yang sejauh ini dianggap sebagai tahun kejayaan perdagangan seluler.

Baca juga: E-commerce Apa yang Paling Sering Diakses Orang Indonesia? Ini Daftarnya

Indonesia dianggap sebagai pasar yang menarik karena biaya yang dikeluarkan aplikator tergolong lebih rendah. Biaya yang dikeluarkan oleh pihak pemasar aplikasi untuk mendorong instalasi aplikasi adalah sebesar 1,65 dollar AS perinstal.

Harganya paling murah di antara lima negara yang dianalisis dalam laporan tersebut, yang mencakup Indonesia, Jerman, Jepang, Inggris, dan AS.

Sementara itu, biaya untuk mendorong pengguna agar melakukan pembelian pertama dalam aplikasi belanja juga terbilang murah dengan harga 16,69 dollar AS.

Meski begitu, rendahnya biaya-biaya tersebut hanya diimbangi dengan tingkat konversi yang juga rendah. Sebagai contoh, tingkat instalasi hingga pembelian  di Indonesia hanya mencapai 9,9 persen, lebih rendah dari level di kawasan Asia Pasifik secara umum sebesar 10,1 persen.

Selain itu, laporan Liftoff juga menemukan bahwa konsumen e-commerce di Indonesia biasanya memakan waktu yang lama untuk bergerak dari instalasi ke pembelian, dengan rata-rata waktu mencapai 1 hari, 19 jam, dan 31 menit.

Baca juga: Ini 10 Profesi dengan Gaji Besar di Perusahaan e-Commerce

Meski begitu, Liftoff memprediksikan bahwa tren tersebut akan mengalami perbaikan di masa depan karena berbagai aplikasi lokal seperti Go-Jek dinilai akan membuat aktivitas pembayaran dan belanja seluler semakin banyak dan populer.

Hal lain yang menjadi perhatian pihak pemasar dan pengusaha ritel adalah tingkat retensi aplikasi belanja di Indonesia yang berada di posisi paling akhir dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik. Tingkat retensinya sebesar 11 persen pada hari pertama dan turun drastis menjadi 4 persen pada hari ke-7.

Alasan utama yang melatari penurunan drastis ini adalah rendahnya kurva pembelajaran konsumen, ketidaksabaran dalam memahami mekanisme penggunaan aplikasi, serta kegagalan dalam memahami nilai jangka panjang dari instalasi suatu aplikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com